Pemerintah Inggris mengatakan pilihan militer terhadap Korea Utara harus menjadi pertimbangan untuk diambil mengingat kondisi yang tidak menentu di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin 23 Oktober 2017 bahwa tidak ada yang menginginkan ketegangan di semenanjung Korea akan diselesaikan dengan cara itu, tetapi pilihan militer harus tetap disiapkan.
“Saya tidak berpikir ada orang yang menginginkan solusi militer untuk masalah ini,” kata Johnson dalam sebuah pidato di London.
“Namun jelas kemungkinan semacam pilihan militer setidaknya harus dipertahankan di atas meja,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters.
Semetnara itu para Menteri Pertahanan Asia Tenggara pada Senin mengungkapkan keprihatinan serius atas program nuklir dan rudal Korea Utara dan mendesak negara itu untuk memenuhi kewajiban internasional dan melanjutkan komunikasi.
Para menteri pertahanan negara-negara ASEAN dalam sebuah pernyataan bersama, menggarisbawahi “kebutuhan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah ini” dan menyerukan untuk menahan diri dan dimulainya kembali dialog untuk mengurangi ketegangan di semenanjung Korea.
Mereka dijadwalkan bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Rusia dan Selandia Baru pada hari Selasa dengan masalah Korea Utara, Laut Cina Selatan dan terorisme akan menjadi agenda utama pembicaraan.
Menteri Pertahanan A.S. Jim Mattis mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan sekutu Asia tentang krisis Korea Utara.
Dalam pernyataan yang sama, para menteri juga menegaskan kembali pentingnya keselamatan dan kebebasan navigasi dan penerbangan di atas Laut China Selatan dan menyerukan “pengekangan diri dalam melakukan aktivitas”.