Teknologi SOKS Soviet
Metode yang disoroti dalam laporan tersebut adalah SOKS Soviet yang misterius, yang merupakan singkatan dari “System Obnarujenia Kilvaternovo Sleda” atau “wake object detection system.” Perangkat ini, dipasang di kapal selam serangan Rusia untuk melacak bekas yang ditinggal sebuah kapal selam. SOKS sebenarnya terlihat di foto kapal selam Rusia sebagai rangkaian paku dan cangkir yang terpasang pada sirip eksternal.
Klaim Soviet mengikuti kapal selam tanpa sonar terdengar seperti pukulan khas Rusia, tapi tanpa mengetahui bagaimana (atau apakah) SOKS bekerja, penilaian yang realistis tidak mungkin dilakukan.
Pentagon telah mengklasifikasikan seluruh bidang penelitian ini dan para ilmuwan sama sekali tidak membicarakannya. Rumor keluar dari Rusia tentang SOKS telah tidak konsisten dan sering kali kontradiktif, dengan beberapa mengatakan bahwa SOKS mengukur perubahan dalam kepadatan air, atau radiasi yang terdeteksi, atau bahkan menggunakan sensor laser.
Apa yang Barat tahu pasti adalah bahwa roda SOKS pertama kali muncul di K-14, kapal selam Kelas November, pada tahun 1969. Sejak saat itu, versi berikutnya dengan codenames seperti Colossus, Toucan, dan Bullfinch telah muncul di setiap generasi baru Soviet dan Rusia termasuk kelas Yasen.
Menurut dokumen-dokumen yang baru dibuka ini, ada rumor Soviet tidak hanya mengembangkan satu perangkat, tapi beberapa. Satu instrumen mengangkat “radionuklida aktivasi”, sebuah jejak samar yang ditinggalkan oleh radiasi dari pembangkit tenaga nuklir di kapal selam. Alat lainnya adalah “spektrometer sinar gamma” yang mendeteksi sejumlah elemen radioaktif dalam air laut.
“Soviet telah dilaporkan berhasil mendeteksi kapal selam nuklir mereka sendiri [beberapa kata disunting] dengan sistem semacam itu,” kata dokumen tersebut.
Laporan tersebut juga menjelaskan bagaimana kapal selam meninggalkan bahan kimia di belakangnya yang berasal dari zat yang digunakna untuk mencegah korosi. Jejak inilah yang kemudian dijadikan cara untuk melacak kapal selam. Jejak kimia ini hanya persepuluh bagian per miliar, namun peralatan canggih dapat menemukannya.
Dan seperti yang Anda duga, sebuah reaktor nuklir juga meninggalkan banyak panas. Menurut laporan tersebut, sebuah kapal selam nuklir besar membutuhkan “beberapa ribu galon pendingin per menit”. Air ini, yang digunakan untuk mengambil panas dari reactor dan suhnya bisa 10 derajat celcius lebih lebih hangat daripada air laut di sekitarnya yang dapat dideteksi dengan sistem gangguan optik. Dan Soviet mampu melakukan hal itu.
“Sistem lokalisasi berdasarkan teknik ini, yang mampu mendeteksi jejak sampai beberapa jam setelah kapal selam berlajar meninggalkan lokasi tersebut,” kata laporan tersebut, meskipun tidak diketahui pasti apakah Rusia telah benar-benar melakukannya.
Sumber: Popular Mechanics