Polisi Israel mengandalkan perangkat lunak terjemahan otomatis untuk mengawasi status Facebook orang Palestina, dan ini memunculkan masalah. Seorang pria Palestina ditangkap karena statusnya diterjemahkan salah oleh Facebook.
Sebagaimana dilaporkan media Israel, Haaretz, pria Palestina itu memosting foto dirinya yang bersandar pada buldoser di sebuah lokasi konstruksi di permukiman Tepi Barat Beitar Illit pada Minggu lalu. Dia memberi keterangan fotonya tersebut dengan bahasa Arab yang berarti berbunyi ‘Selamat pagi’, namun perangkat lunak Facebook menterjemahkan tulisan itu ke dalam bahasa Ibrani menjadi ‘Serang mereka’.
Petugas polisi, yang tidak berbicara bahasa Arab, itu menduga bahwa pria tersebut mengancam akan melakukan serangan dengan buldoser hingga akhirnya ditangkap.
Ketegangan antara Israel dan Palestina di Tepi Barat memang kembali ke titik terendah baru minggu ini setelah tentara Israel menutup delapan media Palestina karena dituduh berafiliasi dengan Gerakan Hamas Palestina.
Salah satu kantor yang diserang adalah Pal Media yang menyewakan beberapa kantornya ke media lain termasuk Russia Today.
Pada hari yang sama, pasukan Israel juga menculik 18 orang Palestina dari rumah mereka di seberang Tepi Barat. Langkah ini disambut dengan perlawanan dari banyak anak muda setempat, yang kabarnya melempari Israel dengan batu dan dilawan dengan peluru baja berlapis karet, dan bom gas oleh Israel mengakibatkan beberapa orang luka-luka.