Pakta Pertahanan Atlantik Utara menolak klaim yang diterbitkan di Der Spiegel Jerman bahwa pasukan mereka tidak bisa melakukan penyebaran cepat ke seluruh Eropa. Mereka menyatakan tetap sebagai kekuatan terbesar di dunia yang siap bertempur kapanpun.
“Pasukan NATO lebih siap dan mampu menyebarkan pasukan pada setiap saat dalam beberapa dekade,” kata Juru Bicara NATO Oana Lungescu kepada TASS Sabtu 21 Oktober 2017.
Sehari sebelumnya Spiegel menulis, mengacu pada laporan rahasia NATO, bahwa infrastruktur transportasi di negara-negara anggota Eropa lemah dan tidak mampu menyediakan penggelaran pasukan yang cepat melintasi wilayah aliansi dalam kasus konflik. Laporan rahasia itu menyimpulkan NATO tidak siap untuk perang melawan Rusia.
Menanggapi permintaan untuk mengomentari materi tersebut, Lungescu mengatakan, “Kami tidak mengomentari dugaan kebocoran. NATO adalah aliansi terkuat di dunia karena sudah bisa beradaptasi hampir 70 tahun.”
“Menanggapi lingkungan keamanan yang lebih menantang, NATO menerapkan penguatan pertahanan kolektif terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin. Ini mencakup penggelaran empat kelompok pertempuran multinasional ke timur Aliansi, termasuk yang dipimpin oleh Jerman di Lithuania, dan tiga kali lipat ukuran pasukan respons NATO [menjadi sekitar 25.000 personel] dengan kekuatan reaksi cepat 5.000, ” katanya. “Pasukan NATO lebih siap dan mampu untuk menyebarkan pada setiap saat dalam beberapa dasawarsa.”
Sementara menurut sumber TASS, beberapa negara anggota NATO, termasuk di Eropa Timur, telah meluncurkan sebuah kampanye organisasi militer yang disebut sebagai Schengen yang memungkinkan relokasi personil dan peralatan asing melintasi perbatasan negara-negara Eropa. Inisiatif ini bertujuan, antara lain, untuk memungkinkan pergerakan pasukan yang bebas dan lancar di seluruh Eropa dari detasemen Amerika Serikat.