Angkatan Udara Amerika Serikat menerapkan sejumlah peraturan baru untuk mengatasi krisis pilot tempur yang sangat parah. Selain meningkatkan gaji agar para pilot tidak mengundurkan diri, USAF juga diperbolehkan untuk memanggil lagi sedikitnya 1.000 pilot yang sudah pensiun.
Presiden Donald Trump mengeluarkan sebuah perintah eksekutif pada Jumat 20 Oktober 2017 untuk mengizinkan Pentagon menarik kembali 1.000 pilot pensiunan.
“Menteri Pertahanan Jim Mattis dilaporkan meminta keputusan itu dikeluarkan dan sekarang dia memiliki otoritas tambahan untuk menarik kembali pensiunan petugas penerbangan,” kata juru bicara Pentagon Komodor Gary Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Angkatan Udara saat ini kekurangan sekitar 1.500 pilot dari 20.300 yang seharusnya mereka miliki. Dari kekurangan ini, sekitar 1.000 adalah pilot pesawat tempur. Beberapa pejabat menganggap kekurangan itu sebagai “krisis yang parah”.
“Kami mengantisipasi bahwa Menteri Pertahanan akan mendelegasikan wewenang kepada Sekretaris Angkatan Udara untuk menarik kembali 1.000 pilot pensiunan hingga tiga tahun,” kata Ross.
Perintah eksekutif 13223 mengumumkan keadaan darurat sementara setelah serangan 11 September dan mengizinkan presiden memanggil Garda Nasional, mempekerjakan dan petugas pemadam kebakaran, dan menunda pensiunan.
Aturan tersebut telah diperbaharui oleh setiap presiden, termasuk Trump, namun di bawah versi sebelumnya hanya 25 perwira pensiunan yang bisa dipanggil kembali ke tugas aktif. Amandemen Trump memperluas otoritas itu.
Angkatan Udara telah memainkan peran sentral dalam kampanye melawan ISIS di Suriah dan Irak. Intensitas operasi telah membuat kebutuhan akan pilot sangat tinggi. Belum lagi ditambah intensitas operasi yang juga meningkat di Eropa dan Asia.
Sementara untuk menjaga pilot yang ada tidak mengundurkan diri, Angkatan Udara Amerika juga sedang mengupayakan perubahan termasuk kebijakan penugasan yang lebih fleksibel, kenaikan gaji dan bonus, dan perombakan tugas administratif.