M2002, Upaya Korea Utara Mempertahankan Kekuatan Tank

M2002, Upaya Korea Utara Mempertahankan Kekuatan Tank

Sebagai negara dengan angkatan darat terkuat di dunia, Korea Utara jelas membutuhkan tank tempur utama atau main battle tank (MBT). Tetapi mereka terkendala dengan embargo besar-besaran hingga memaksa Pyongyang harus mampu memproduksi tank sendiri. Salah satu yang berhasil dilahirkan oleh negara ini adalah tank tempur utama P’okpong.

P’okpong (bahasa Korea yang berarti badai) adalah tank tempur utama Korea Utara terbaru yang juga dikenal sebagai M2002. Sebelumnya diduga tank tempur utama ini adalah turunan dari T-72 Soviet. Namun tampaknya M2002 adalah pengembangan lebih lanjut dari T-62 yang lebih tua, yang merupakan lisensi yang diproduksi di Korea Utara.

M2002 dikembangkan pada akhir 1990-an untuk menggantikan  tank Ch’onma (Kuda Terbang)  yang juga berbasis pada T-62. Tank ini pertama kali terlihat selama uji coba kinerja pada tahun 2002. Hal inilah yang kemudian negara-negara lain menyebutnya sebagai M2002.

Berapa tank yang diproduksi tidak diketahui tetapi diyakini masih sedikit dari tank baru ini yang beroperasi. Dengan situasi ekonomi yang berat dan fokus Korea Utara pada pengembangan rudal dan nuklir, sulit rasanya untuk memproduksi tank baru ini dalam jumlah besar.

Secara jelas terlihat ada modifikasi besar dari desain asli T-62. M2002 menggunakan lambung yang membentang dengan satu roda jalan yang ditambahkan di setiap sisinya. Dipercaya bahwa beberapa komponen dan subsistemnya diimpor dari China, Rusia dan kemungkinan Belarusia.

Kendaraan memiliki lambung dan menara pengelasan. Turret memiliki modul armor tebal di bagian depan untuk perlindungan yang lebih baik.

MBT ini mungkin dilengkapi dengan peralatan pelindung reaktif eksplosif. Tank ini juga dilengkapi dengan sistem penanggulangan, yang mengurangi kemungkinan terkena senjata anti-tank. Namun dalam hal perlindungan, M2002 masih tertinggal dari sebagian besar MBT yang ada saat ini.

M2002  kemungkinan dipersenjatai dengan meriam smoothbore 115 mm, mirip dengan T-62 yang mampu menembakkan berbagai macam amunisi, termasuk amunisi HE, HEAT, HE-FRAG dan APFSDS. Tank ini bisa membawa lebih dari 40 butir amunisi yang masih menggunakan sistem loading manual.

Persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin berat 14,5 mm yang dioperasikan secara manual, dipasang di atas atap. Senjata ini digunakan untuk menyerang target darat dan target udara yang terbang rendah.

Beberapa sumber melaporkan, bahwa tank ini bisa dipasangi peluncur Bulsae-3 ATGM di atas meriam utama yang  memiliki rentang efektif yang diklaim 5,5 km dan sebanding dengan ATLG Kornet Rusia.

Tank ini juga bisa dilengkapi dengan dua rudal pertahanan udara jarak pendek portable yang kemungkinan dikloning dari Igla Rusia dan dipasang di atas atap.

P’okpong menggunakan sistem kontrol tembakan digital yang relatif modern. Namun, peralatan sight-nnya sudah usang.

Dipercaya tank ini memiliki awak 4, termasuk komandan, penembak, loader dan pengemudi.  Sumber Korea Utara mengklaim bahwa tank  didukung oleh mesin diesel, yang mengembangkan 1.200 hp. Namun ada kemungkinan output daya sebenarnya hanya sekitar 750 hp.

Kecepatan jalannya yang diklaim maksimal adalah 70 km / jam. Roda jalan dan sprocket drive nampaknya merupakan komponen T-62. Kendaraan dapat dilengkapi dengan tangki bahan bakar tambahan untuk rentang yang lebih jauh. Tank ini membawa roket  dan bisa mengatasi rintangan air sampai kedalaman 5 m.

M2002  bisa dikatakan tertinggal dibandingkan dengan tank kontemporer di semua aspek seperti perlindungan, senjata api dan mobilitas. Kendaraan itu tidak bisa menandingi tank tempur utama Rusia, China atau Korea Selatan yang lebih tua. Saat ini belum diketahui apakah varian khusus MBT ini, seperti kendaraan pemulihan lapis baja, bridgelayer atau kendaraan rekayasa telah diproduksi.