More

    Dilarang Berkedip Memantau Pyongyang, Seoul Beli Empat Global Hawk

    on

    |

    views

    and

    comments

    Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF)  mengumumkan pembelian empat kendaraan udara tak berawak Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk yang memiliki kemampuan tinggi dalam misi pengintaian.

    Pesawat tak berawak, yang harganya masing-masing US$ 223 juta atau sekitar Rp3 triliun tersebut  dibeli sebagai bagian dari program baru  intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR) udara  ROKAF.

    ROKAF mengatakan kepada anggota parlemen di Seoul bahwa akuisisi dua pesawat tak berawak pertama akan selesai pada bulan Desember, dan dua lagi tiba pada 2019. Drone Pesawat tersebut akan berbasis di pangkalan militer Gyeryongdae di Provinsi Chungcheong Selatan.

    Global Hawks diharapkan dapat digunakan untuk memantau aktivitas rudal dan nuklir Korea Utara, dan bertindak sebagai bagian dari program peringatan dini “Peace Eye” Korea Selatan dalam hal peluncuran rudal Korea Utara.

    Strategi baru militer Korea Selatan untuk memperbaiki posisi mereka melawan Pyongyang mengambil fokus baru pada perang drone. Seoul bermaksud untuk menciptakan sebuah unit tempur baru pada tahun 2018 yang fokus pada pengintaian udara dan misi tempur tempur di atas Korea Utara.

    Pesawat tak berawak akan dilengkapi dengan tindakan lain, seperti serangkaian rudal untuk menghancurkan artileri Korea Utara, rudal balistik dan fasilitas bawah tanah serta pasukan khusus yang dapat bermanuver untuk melakukan serangan taktis di Korea Utara. Korea Selatan juga mempertimbangkan sistem intersepsi rudal baru untuk melindungi target bernilai tinggi dari artileri Korea Utara.

    Pertama kali diterbangkan pada tahun 1998, Global Hawk  dilengkapi dengan berabgai alat pengintai canggih termasuk elektro-optik, kamera termografi, prosesor gambar, tiga sistem radar yang berbeda, inframerah, radar cuaca dan perangkat lainnya.  Global Hawk juga merupakan pesawat tanpa pilot pertama yang melintasi Samudra Pasifik yang dilakukan pada tahun 2001.

    Global Hawks telah terlibat dalam berbagai konflik tinggi seperti di Irak dan Afghanistan, serta dalam operasi pencarian dan penyelamatan bencana seperti gempa dan tsunami Tohoku 2011 di Jepang dan Typhoon Haiyan 2013 di Filipina.

    Mereka juga telah digunakan dalam misi mata-mata melawan Korea Utara, namun Angkatan Udara Amerika umumnya memilih pesawat pengintai Lockheed U-2 untuk tujuan itu karena bisa terbang lebih tinggi sehingga lebih sesuai cuaca dan wilayah udara daerah tersebut.

    Global Hawk dioperasikan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika serta NASA. Sebuah varian juga dioperasikan oleh Angkatan Udara Jerman dari tahun 2009 sampai 2013, namun program tersebut dihentikan karena Perserikatan Bangsa-Bangsa melarang operasi mereka di wilayah udara Eropa tanpa modifikasi yang mahal.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this