Bom-bom bunuh diri terus mengguncang Afghanistan dalam beberapa hari terakhir. Terakhir seorang penyerang bunuh diri meledakkan sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak pada di luar pusat pelatihan militer Afghanistan di Kabul Sabtu 21 Oktober 2017. Aksi ini menewaskan sedikitnya 15 tentara, Afghanistan.
Ledakan bom ini merupakan serangan besar kedua di ibukota tersebut dalam 24 jam setelah serangan bunuh diri di dua masjid Afghanistan yang menewaskan lebih dari 60 orang. Beberapa hari sebelumnya sebuah basis militer Afghanistan juga diserang dengan bom mobil yang menwaskan lebih dari 40 personel militer.
“Personel angkatan darat keluar dari Universitas Marsekal Fahim saat seorang pembom bunuh diri di sebuah mobil menargetkan mereka. Sebanyak 15 tentara yang berada di sana tewas dan empat lainnya luka-luka,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Dawlat Wazari.
Universitas tersebut terletak di pinggiran barat Kabul dan menjadi tempat bagi sekolah pelatihan perwira militer Afghanistan dan akademi pelatihan lainnya.
Belum ada yang bertanggungjawab atas serangan ini, namun gerilyawan Taliban telah melakukan gelombang serangan minggu ini terhadap pasukan Afghanistan.
Pada hari Kamis, Taliban menyerbu sebuah pangkalan militer di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, menewaskan sedikitnya 43 dari 60 tentara yang mengawal pangkalan tersebut.
Dua hari sebelumnya, setidaknya 36 petugas keamanan tewas dan sejumlah terluka dalam serangan Taliban terhadap kompleks pemerintah di provinsi Paktia dan Ghazni, dengan seorang komandan polisi senior di antara korban tewas.
Dengan angka ini, hanya dalam kurun waktu sekitar seminggu ratusan orang tewas karena serangan bom.