Site icon

Kapal Perang Amerika Sudah Diminta Menyiapkan Tomahawk

Kelas Arleigh Burke

Ketegangan di Semenanjung Korea terus bergerak ke suhu yang kian tinggi. Bahkan dilaporkan kapal perang Amerika Serikat yang berpatroli di Laut Jepang menerima sebuah warning order atau WARNO agar bersiap untuk menembakkan rudal Tomahawk ke sasaran Korea Utara.

“Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya,” kata seorang mantan pejabat pertahanan senior mengatakan tentang perintah untuk menyiapkan rudal jelajah kepada Foreign Policy Rabu 18 Oktober 2017.

“Tapi saya akan mengatakan ini adalah indikator yang cukup signifikan bahwa kemungkinan penggunaan Tomahawks meningkat.”

WARNO pada dasarnya adalah sebuah instruksi agar siap jika ada perintah mendadak untuk melakukan tindakan. Bagi Tomahawks, itu berarti mempersiapkan senjata dan memprogram target. Seperti semua tahu kapal-kapal permukaan dan kapal selam di daerah tersebut dipersenjatai dengan puluhan rudal jelajah.

Pejabat militer menolak untuk berspekulasi tentang skenario apa yang bisa melibatkan peluncuran rudal tersebut. Jika Korea Utara meluncurkan rudal di Guam, Jepang, atau Korea Selatan, “Anda pasti ingin Tomahawks Anda siap dalam skenario yang bergerak cepat seperti itu jika presiden atau sekretaris pertahanan membuat keputusan tersebut untuk merespons dengan serangan ofensif,” kata mantan pejabat senior, yang akrab dengan perencanaan kontinjensi Pentagon.

Mantan perwira militer itu mengatakan bahwa perintah semacam itu tidak berarti pertempuran sudah dekat, hanya saja para komandan melakukan tindakan pencegahan agar siap dengan serangkaian senjata jika terjadi konflik.

Sebelum melakukan peluncuran rudal jelajah yang sangat kuat, Amerika Serikat kemungkinan akan menimbang pilihan berbagai pilihan yang kurang drastis, termasuk perang cyber atau blokade angkatan laut.

“WARNO memaksa staf untuk memikirkan masalah, tapi tidak  melakukan hal lain selain berpikir,” kata Ted Johnson, mantan komandan angkatan laut dan saat ini peneliti di New America, mengatakan kepada Foreign Policy.

“Serangan Tomahawk ke Korea Utara memang tidak menyenangkan, tapi dugaan saya ini pilihan lebih baik daripada membuat keputusan yang irasional dan provokasi yang terbuka.”

Departemen Pertahanan menolak untuk mendiskusikan rencana kontinjensi atau status Tomahawks atau sistem senjata lainnya di Asia Timur Laut. “Militer Amerika  harus selalu menjaga tingkat kesiapan yang tinggi untuk menghadapi ancaman, termasuk yang berasal dari Korea Utara,” kata seorang pejabat Amerika kepada Foreign Policy.

Exit mobile version