Dari Indonesia, Korea Utara Kirimkan Ancaman ke Berbagai Negara

Dari Indonesia, Korea Utara Kirimkan Ancaman ke Berbagai Negara

Korea Utara mengirimkan surat ke parleman Australia dan sejumlah negara yang memperingatkan akan kekuatan nuklirnya dan ketidak-takutannya pada ancaman Presiden Amerika Donald Trump untuk menghancurkan senjatanya tersebut.

Yang unik, surat yang bernada ancaman itu tidak dikirim langsung oleh Pyongyang tetapi disebarkan oleh Kedutaan Besar Korea Utara di Indonesia.

“Jika Trump berpikir bahwa dia akan membuat Korea Utara bertekuk lutut melalui ancaman perang nuklir, itu menjadi kesalahan besar perhitungan dan ungkapan ketidaktahuan,” kata  surat yang diterbitkan Sydney Morning Herald Jumat 20 Oktober 2017. Surat yang ditayangkan tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Australia.

“Trump mengancam menghancur-leburkan Korea Utara. Itu tindakan ekstrem, yang mengancam betul-betul menghancurkan seluruh dunia,” kata surat tersebut.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Australia mengatakan kepada Reuters Jumat bahwa laporan Herald itu cermat dan salinan surat tertanggal 28 September tersebut asli.

Dengan judul ‘Surat Terbuka untuk Parlemen di Negara Lain,’ catatan tersebut mengatakan bahwa surat itu dikirim dari Kedutaan Besar Korea Utara di Jakarta, Indonesia, ke Kedutaan Besar Australia di kota yang sama, dan juga di negara lain, tanpa menyebutkan negara-negara yang dimaksud.

Ketegangan meningkat di semenanjung Korea menyusul serangkaian uji senjata oleh Korea Utara dan serangkaian perselisihan yang semakin meruncing antara Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Trump dalam pidato bulan lalu di PBB mengancam untuk menghancurkan secara total Korea Utara jika perlu sebagai upaya membela diri dan mempertahankan sekutu-sekutunya, Serta memanggil pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai ‘Manusia Roket yang dalam sebuah misi bunuh diri.

Surat tersebut meminta “negara-negara yang mencintai kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan” untuk melaksanakan tugas mereka dan menjaga kewaspadaan yang tajam terhadap gerakan pemerintahan Trump yang keji dan brutal yang berusaha membuat dunia memasuki bencana nuklir yang mengerikan.

Pada sebuah konferensi pers di Sidney, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan bahwa catatan tersebut adalah sebuah komunikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Itu bukan cara biasa mereka lakukan dengan menyiarkan pesan dunia. Strategi kolektif untuk memaksakan tekanan diplomatik dan ekonomi maksimum melalui sanksi terhadap Korea Utara sedang berjalan. Itu adalah tanggapan terhadap tekanan,” katanya.