Angkatan Udara Israel mengaku telah menghancurkan sebuah baterai pertahanan udara milik Suriah sebagai tanggapan karena menargetkan jet tempur mereka. Suriah pun mengakui telah menembak jet tempur Israel dengan alasan yang jelas.
Damaskus mengatakan pesawat tempur Israel telah melanggar wilayah udara mereka. Jadi wajar jika kemudian pihaknya menembak pesawat tersebut.
“Pesawat Angkatan Udara Israel melanggar wilayah udara [Suriah] di dekat perbatasan dengan Lebanon di daerah Baalbek pada pukul 08:51 waktu setempat oleh karena itu diserang oleh sistem pertahanan udara Suriah,” kata pernyataan tersebut sebagaimana dilaporkan Sputnik Senin 16 Oktober 2017.
Pernyataan tersebut juga mengklaim bahwa salah satu pesawat terkena tembakan memaksa pesawat itu pergi. Suriah tidak menyebut pesawat itu jatuh.
Komentar angkatan bersenjata Suriah terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan bahwa jetnya telah ditargetkan oleh rudal anti pesawat terbang saat melakukan penerbangan rutin di atas Lebanon. Israel juga menyatakan telah menabrak baterai pertahanan udara Suriah sejauh 50 kilometer dari Damaskus dengan 4 bom menjadikan sistem itu tidak bisa lagi berfungsi.
Pada bulan September, jet-jet Israel menyerang tentara Suriah di provinsi Hama, namun Israel tidak mengomentari insiden tersebut. Israel dan Suriah telah banyak bertukar serangan terutama terkait sengketa Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Langkah tersebut telah berulang kali dikutuk oleh masyarakat internasional. Menurut resolusi PBB yang diadopsi pada tahun 1981, Dataran Tinggi Golan dinyatakan secara ilegal diduduki oleh Israel. Namun Israel tidak pernah memperdulikan tersebut. Sementara dunia internasional selama ini jika berhadapan dengan Israel tidak pernah lebih dari sekadar mengutuk tanpa tindakan yang berarti.