Site icon

Pertempuran Pertama Pecah, Pasukan Irak dan Kurdi Saling Gempur

Pasukan Irak

Pertempuran pertama pasca referendum Kurdi pecah. Saling tembak dengan menggunakan artileri antara pasukan Irak dan Kurdi di selatan kota Kirkuk dilaporkan pecah. Pasukan Irak telah melakukan serangan besar-besaran untuk mengambil alih wilayah yang disengketakan tersebut.

Milisi Peshmerga Kurdi dilaporkan bentrok dengan Pasukan Popular Mobilization Forces (PMF, atau Hashd Shaabi) Irak yang mencoba memasuki Kirkuk dari kota Taza Khurmatu di selatan wilayah yang disengketakan tersebut.

Pejabat Kurdi mengatakan Presiden Barzani memerintahkan pasukan Peshmerga untuk tidak melakukan bentrokan apapun, namun, “jika ada milisi yang maju mulai menembak, maka Peshmerga diberi lampu hijau untuk menggunakan setiap kekuatan untuk melawan mereka.”

Otoritas Kurdi juga telah mengerahkan hampir 3.000 milisi paramiliter Peshmerga untuk mempertahankan posisi mereka.

“Panglima Tertinggi Haider Al Abadi telah menginstruksikan Angkatan Darat Irak, Polisi Federal, CTS [Counter Terrorism Service] untuk mengamankan pangkalan & instalasi federal di provinsi Kirkuk. Perdana Menteri memerintahkan ISF [pasukan keamanan Irak] untuk bekerja sama dengan Peshmerga dan menghindari konfrontasi, dan untuk melindungi semua warga sipil di provinsi ini, ” tulis pemerintah di Twitter.

Sebelumnya, Dewan Keamanan Kurdistan Irak mengatakan bahwa pasukan pemerintah Irak telah memulai serangan untuk menguasai provinsi Kirkuk  yang telah berada di bawah kendali pasukan paramiliter Kurdi sejak tahun 2014, ketika orang-orang Kurdi mengusir ISIS dari wilayah ini.

“Pasukan Irak / PMF  sekarang maju dari Taza di South of Kirkuk dalam sebuah op-opium utama untuk memasuki kota [Kirkuk] dan mengambil alih basis K1 & ladang minyak,” tulis Dewan Keamanan Kurdi di Twitter .

Pada hari Kamis, pihak berwenang Irak  menuntut  milisi Kurdi untuk meninggalkan daerah tersebut ke selatan dan barat Kirkuk sehingga tentara Irak dapat masuk ke kota. Peshmerga menarik tentaranya dari kota Tuz Khurma yang terletak di sebelah tenggara provinsi Kirkuk yang disengketakan, dan posisinya diganti dengan pasukan Irak.

Namun, mantan gubernur provinsi Kirkuk  Najmaldin Karim mengatakan pada hari Minggu, milisi tersebut menolak tuntutan pemerintah Irak untuk meninggalkan daerah-daerah yang dekat dengan kota Kirkuk.

Setelah referendum kemerdekaan Kurdi Irak  pada tanggal 25 September, Perdana Menteri Irak Haider Abadi menerima persetujuan parlemen negara tersebut untuk mengerahkan tentara ke provinsi Kirkuk, yang diperebutkan antara Baghdad dan Erbil. Provinsi kaya minyak tersebut telah dikuasai oleh pasukan paramiliter Peshadga Kurdi sejak tahun 2014.

Exit mobile version