Pejabat militer Amerika Serikat baru-baru ini dilaporkan memeriksa kapal dukungan tempur cepat Angkatan Darat Republik China (Taiwan), Panshi untuk dievaluasi kapasitasnya. Harapannya kapal ini akan menjadi dukungan medis di medan perang jika terjadi pertempuran dengan Korea Utara.
Surat kabar berbahasa Mandarin Apple Daily mengutip sumber melaporkan sebuah kontingen kecil pejabat militer amerika naik ke kapal Panshi untuk memeriksa fasilitasnya dan mengajukan pertanyaan mengenai kapasitas operasi pembedahannya. Namun juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Mayjen Chen Chung-chi menolak mengomentari laporan tersebut.
Laporan media yang mengutip sumber militer tersebut juga mengatakan bahwa jika Amerika melakukan pertempuran dengan Korea Utara, ini akan mengakibatkan sejumlah besar korban, hingga Amerika meminta sekutu untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Sumber kementerian pertahanan mengkonfirmasikan bahwa kontingen Amerika memang mengunjungi Taiwan, namun tujuan mereka adalah untuk menghadiri sebuah forum mengenai perawatan medis militer. Kementerian tersebut mengatakan bahwa forum tersebut merupakan acara rutin.
Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa Amerika mungkin tertarik pada Panshi karena kemampuan kapal tersebut untuk mengakomodasi Sikorsky CH-53E Super Stallion – helikopter terbesar dan terberat milik militer Amerika.
Sekutu utama Jepang di wilayah ini kekurangan kapal rumah sakit yang serupa dengan USNS Mercy dan USNS Comfort, dan Panshi dapat memainkan peran penting jika konflik militer dengan Korea Utara terjadi.
Penggunaan Panshi termasuk memberikan dukungan logistik, termasuk bahan bakar dan amunisi, selama pertempuran, serta memberikan bantuan internasional. Kapal ini dirancang dengan penampang radar yang rendah dan dilengkapi dengan hanggar untuk helikopter patroli laut.
Kapal dilengkapi dengan klinik, ruang operasi, peralatan sinar-X, ruang sterilisasi dan tiga bangsal dengan total 15 tempat tidur.