Perancis Juga Punya Rudal Yang Mampu Melebur Sebuah Kota

Perancis Juga Punya Rudal Yang Mampu Melebur Sebuah Kota

Perancis tidak bisa diremehkan dalam hal kekuatan nuklir. Negara ini juga memiliki rudal yang bisa melebur satu kota hanya dengan satu tembakan. Mereka memiliki apa yang dikenal sebagai rudal balistik M51.

M51 adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) Perancis yang dirancang untuk menggantikan M45 yang lebih tua. Perbaikan mencakup rentang yang lebih jauh, akurasi yang lebih baik, kinerja yang lebih baik, dan penambahan alat bantu penetrasi.  Ini adalah satu-satunya rudal balistik antar benua atau Inter-Continental Ballistic Missile (ICBM) Perancis dan merupakan bagian penting dari kekuatan tempur nuklir mereka.

M51 mulai dikembangkan pada tahun 1992 dan awlanya disebut sebagai M5. Pemerintah Perancis merencanakan rudal ini untuk memiliki jarak 10.000 kilometer dan membawa 10 Multiple Independently-targeted Re-entry Vehicles (MIRV). Namun, rencana ini segera dibatalkan karena biaya yang terlalu tinggi.

Pada tahun 1996, proyek ini berganti nama menjadi M51, sebuah rudal dengan kemampuan yang jauh lebih sederhana tapi tetap kuat. Meski lebih murah, pembangunan rudal ini menghabiskan dana US $ 6,7 miliar.

Pada tahun 2004, pemerintah Perancis menyimpulkan kesepakatan senilai US3,9 miliar  dengan EADS Astrium Space Transportation untuk membangun rudal. Pada tahun yang sama, M51 menyelesaikan uji coba penerbangan pertamanya, dan diikuti tahun 2006, 2007, dan 2010. Akhirnya, pada tahun 2010, ruudal tersebut memasuki layanan bersama kapal selam Kelas Le Triomphant dan kemudian diuji secara operasional segera setelah itu.

Prancis berencana untuk melengkapi empat Triomphants masing-masing dengan 16 M51 sehingga total 64 rudal akan siap pakai setiap saat. Pada tahun 2013, sebuah uji coba rudal di lepas pantai Brittany gagal, membuatnya menjadi kegagalan pertama bagi M51. Namun, pada tahun 2015, uji M51 sukses  dari situs peluncuran berbasis darat.

M51 adalah rudal tiga tahap berbahan bakar solid. Dengan jangkauan 8.000 kilometer dan platform peluncuran kapal selam, rudal ini dapat menyerang target di seluruh dunia dengan dampak mematikan nuklir.

Saat diluncurkan, bahan bakar padat roket menyala selama 3 sampai 5 menit membawa rudal terbang hingga ketinggian beberapa ratus kilometer. Kemudian rudal tersebut meluncurkan antara enam dan sepuluh MIRV yang masing-masing menjadi rumah hulu ledak termonuklir 107 kiloton TN-75.

Kapal Selam Kelas Le Triomphant

Pada tahap akhir, MIRV mendobrak target mereka dengan kecepatan mencapai 25 Mach atau 30.870 km / jam. Kecepatan ini, bila dikombinasikan dengan “alat bantu penetrasi” (termasuk metallic balloons, decoys skala penuh, dan chaff), memberi target hampir tidak ada waktu untuk merespons, yang berarti kehancuran total hampir pasti terjadi. Sebagai gambaran MIRV dapat menempuh jarak 4 500 km hanya dalam waktu 20 menit.

Rentang M51 cukup untuk menyerang sebagian besar wilayah di China, Rusia atau Amerika Serikat, tanpa perlu kapal selam meninggalkan dermaga. Meski rudal Perancis ini mungkin agak kurang mampu, dibandingkan dengan ICBM terbaik di dunia, platform peluncuran yang menggunakan kapal selam menjadikan kelebihan tersendiri.

Kelas Le Triomphant merupakan salah satu kapal selam rudal balistik  terbaik di dunia. Kapal bisa merayap lebih dekat ke target untuk mengirimkan kematian kepada lawan. Peluncuran dengan menggunakan kapal selam menjadikannya akan sulit dilacak dan akan aman jika terjadi serangan pertama pada Perancis serta menjadi senjata untuk balas dendam.

M51 menggunakan sistem panduan astro-inersia, seperti Trident II. M51 memiliki Circular Error Probe (CEP) sekitar 200 meter. Keakuratan ini agak buruk dibandingkan dengan beberapa rudal Barat lainnya. Namun, kekuatan hulu ledak tetap akan membuat kehancuran luar biasa meski rudal meleset 200 meter dari target. Rudal tersebut rencananya juga akan menggunakan sistem navigasi satelit Galileo, untuk meningkatkan akurasi, namun belum pas.

Prancis adalah satu-satunya operator rudal ini dan, seperti semua persenjataan nuklir, maka tidak ada yang diekspor.

Varian

M51.1: model operasional asli.

M51.2: model kedua  setelah pengujian tahun 2012, mulai beroperasi pada tahun 2015 dan dilengkapi dengan MIRV yang lebih besar dengan hulu ledak 150 kiloton (sementara M51.1 107 kiloton).

M51.3: proyek upgrade Airbus dan Safran yang dimulai pada tahun 2014. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah rudal untuk penerus kelas Le Triomphant. Rudal ini diproyeksikan untuk memasuki layanan pada tahun 2025.