Ukraina akan melelang pesawat transport berat An-124 Ruslan milik Libya jika negara tersebut gagal membayar utang sebesar US$ 1,2 juta untuk perbaikan dan penyimpanan pesawat terbang, yang dikirikm ke Antonov State Enterprise di Kiev oleh Libya pada tahun 2010.
Kantor pengacara Ilyashev & Partners selaku kuasa hukum Antonov mengaakan perusahaan telah mengajukan banding ke pengadilan distrik Sviatoshynsky di Kiev meminta izin pengesahan sebuah Pengadilan Tinggi Arbitrase Komersial Internasional di Kamar Dagang dan Industri Ukraina (UCCI) yang dikeluarkan pada bulan Mei 2017.
Izin tersebut untuk mendukung Antonov dan memerintahkan untuk menagih uang dari badan eksekutif transportasi khusus Libya yang bertindak sebagai penerus hukum maskapai penerbangan Libyan Arab Air Cargo yang membawa pesawat ke Ukraina untuk diperbaiki pada tahun 2010.
“Badan pemerintah Libya secara sukarela tidak memenuhi keputusan pengadilan arbitrase. Antonov, yang membela hak hukumnya, dipaksa untuk menyita pesawat Antonov-124-100 milik Libya yang berada di Kiev. Pesawat tersebut akan disiapkan oleh State Enforcement Service [Kementerian Kehakiman] untuk pelelangan, ” kata Senior Partner Ilyashev & Partners, Roman Marchenko Kamis
Marchenko mengatakan kepada Interfax-Ukraina bahwa pesawat pengangkut yang ditransfer oleh orang Libia untuk perawatan rutin dan penyimpanan di Ukraina, harus dikirim lagi ke pelanggan pada tahun 2012, namun pelanggan tersebut tidak memenuhi kewajibannya.
“Karena tidak adanya kemajuan dalam negosiasi dengan Libya mengenai masa depan pesawat terbang, serta akumulasi tunggakan untuk penyimpanan pesawat, pada 2016, Perusahaan Negara Bagian Antonov mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan Arbitrase Komersial Internasional. Pengadilan memutuskan agar Libya membayar US$ 1,2 juta untuk perusahaan Ukraina tersebut. Jika keputusan pengadilan tidak dilaksanakan, pesawat akan disiapkan untuk pelelangan internasional. Harga awal akan ditentukan oleh penilai independen dari Kementerian Kehakiman, “katanya.
Seperti diberitakan, Ukraina menjual dua An-124-100 pesawat angkut Ruslan ke Libya awal 2000an. Biaya kesepakatan itu tidak diungkapkan.
Baca juga: