Jumlah korban tewas akibat ledakan di ibukota Somalia dilaporkan meningkat menjadi 230 orang. Presiden negara tersebut menyalahkan al-Shabaab atas serangan tersebut.
Sebuah ledakan terjadi di distrik Mogadishu di Hodan setelah sebuah bom truk meledak di depan Hotel Safari pada Sabtu 14 Oktober 2017. Sebelumnya pada hari itu, media melaporkan lebih dari 80 kematian.
Namun dalam laporan Minggu 15 Oktober sejumlah media menyebutkan korban meningkat menjadi 230 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka.
Menurut saluran TV i24news, Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan tiga hari berkabung nasional sehubungan dengan serangan tersebut.
“Ini adalah serangan mengerikan yang dilakukan oleh al-Shabaab terhadap warga sipil tak berdosa yang tidak menargetkan pejabat pemerintah Somalia. Itu menunjukkan betapa kejamnya unsur-unsur kekerasan ini, yang menargetkan tanpa perbedaan orang-orang yang tidak bersalah yang mengurus bisnis mereka sendiri,” kata presiden Somalia seperti dikutip oleh penyiar televisi tersebut.
Prayers to the people of Mogadishu. 85 people (death toll rising) after truck exploded in the middle of traffic jam. https://t.co/Z2wqUv1fC9
— Michael Skolnik (@MichaelSkolnik) October 15, 2017
Tanggung jawab atas serangan tersebut telah diklaim oleh kedua kelompok teroris yang beroperasi di wilayah ini sejauh ini. Namun, serangan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok teroris al-Shabaab, yang sering melakukan serangan dan pemboman bunuh diri di Mogadishu dan sekitarnya.
Al-Shabaab, yang telah berjanji setia kepada al-Qaeda adalah salah satu kelompok teror paling mematikan di Afrika, yang secara teratur menargetkan warga sipil di tempat umum seperti hotel dan restoran.