Perang Baru di Ambang Pintu, Kurdi Kirim Puluhan Ribu Pasukan untuk Hadapi Irak
Pasukan Peshmerga dengan tank T-55/ Wikipedia.

Perang Baru di Ambang Pintu, Kurdi Kirim Puluhan Ribu Pasukan untuk Hadapi Irak

Otoritas Kurdi telah mengirim ribuan tentara lagi ke wilayah minyak Kirkuk untuk menghadapi ancaman dari pemerintah pusat Irak. Hal ini menjadikan potensi perang baru pecah selain perang melawan ISIS yang telah terjadi lima tahun terakhir.

Wakil Presiden wilayah otonom Kurdistan Kosrat Rasul Jumat 13 Oktober 2017 mengatakan puluhan ribu tentara Peshmerga Kurdi sudah ditempatkan di dan sekitar Kirkuk dan 6.000 lainnya telah tiba sejak Kamis. Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara wilayah utara dan Baghdad.

Pemerintah Irak telah mengambil serangkaian tindakan untuk mengisolasi wilayah tersebut sejak referendum Kurdistan pada 25 September, termasuk melarang penerbangan internasional untuk pergi ke sana dan mendorong penghentian penjualan minyak mentahnya.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi berulang kali mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk melangkah lebih jauh dan benar-benar menyerang wilayah tersebut.

Namun Dewan Keamanan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) menyatakan Kamis malam kekhawatirannya pada mengenai apa yang dikatakannya sebagai operasi militer Irak yang signifikan di selatan Kirkuk dengan kedatangan tank, artileri, Humvees dan mortir.

“Pasukan ini berjarak sekitar 3 kilometer dari pasukan Peshmerga. Intelijen menunjukkan niat untuk mengambil alih ladang minyak, bandara dan pangkalan militer terdekat,” katanya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Reuters

Seorang jurubicara militer Irak mengatakan bahwa gerakan militer di dekat Kirkuk dimaksudkan untuk “memeriksa dan mengamankan” wilayah terdekat Hawija yang direbut kembali dari ISIS seminggu yang lalu.

Otoritas KRG telah berulang kali meminta perundingan sejak referendum, di mana mayoritas memilih untuk merdeka. Baghdad telah mengesampingkan perundingan kecuali KRG menolak hasil referendum.

Kirkuk berada tepat di luar wilayah otonomi KRG namun pasukan Peshmerga bergerak saat tentara Irak ambruk dalam menghadapi serangan ISIS pada tahun 2014, mencegah ladang minyak di kawasan itu jatuh di bawah kendali jihad.

Garis keras Irak menuju Kurdi mendapat dukungan dari tetangga Turki dan Iran, yang sangat menentang gerakan Kurdi.

Juru bicara Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Kamis bahwa Turki secara bertahap akan menutup penyeberangan perbatasan dengan Irak utara berkoordinasi dengan pemerintah Irak dan Iran.