Kongres Ingatkan Serangan EMP Nuklir Korea Utara akan Membunuh 90% Orang Amerika

Kongres Ingatkan Serangan EMP Nuklir Korea Utara akan Membunuh 90% Orang Amerika

Kongres Amerika Serikat memperingatkan bahwa Korea Utara mampu menyerang Amerika hari ini dengan bom electromagnetic pulse (EMP) nuklir yang dapat mematikan tenaga listrik tanpa batas waktu dan membunuh 90 persen orang Amerika dalam waktu satu tahun.

Dalam sebuah dengar pendapat di Kongres Kamis 12 Oktober 2017, para ahli mengatakan bahwa Korea Utara dapat dengan mudah menggunakan skenario “kiamat” untuk mengubah bagian Amerika menjadi abu.

Untuk itu Pentagon dan Presiden Trump harus bergerak cepat untuk melindungi sumber tenaga listrik tersebut. Para ahli yang memberi kesaksian mengatakan bahwa ledakan bom nuklir tingkat tinggi yang dikirim oleh rudal atau satelit “dapat mematikan jaringan listrik AS untuk waktu yang tidak terbatas , menyebabkan kematian dalam waktu satu tahun sampai 90 persen dari semua orang Amerika. ”

Dua anggota komisi EMP kongres sebelumnya mengatakan bahwa ancaman terhadap Amerika tidak pernah lebih tinggi dari sekarang setelah perkembangan mengejutkan Korea Utara selama enam bulan terakhir mengenai kemampuannya untuk melakukan serangan nuklir.

“Dengan pengembangan persenjataan nuklir kecil dan rudal jarak jauh oleh musuh baru yang radikal, dimulai dengan Korea Utara, ancaman serangan EMP nuklir terhadap Amerika menjadi satu dari sedikit cara bahwa negara tersebut dapat menimbulkan kerusakan parah pada Amerika Serikat. Oleh karena itu kepemimpinan nasional Amerika harus menjadikan cara mengatasi ancaman EMP sebagai isu kritis dan eksistensial, dan memberikan prioritas tinggi untuk memastikan kepemimpinan terlibat dan langkah-langkah yang diperlukan  untuk melindungi negara dari EMP, ” kata para ahli  kepada subkomite Keamanan Dalam Negeri Kongres sebagaimana dilaporkan Washington Examiner.

William R. Graham, ketua komisi EMP sebelumnya dan mantan kepala stafnya, Peter Vincent Pry, mengatakan bahwa Amerika telah mengabaikan tanda peringatan tersebut selama bertahun-tahun dan bahwa langkah militer Korea Utara tahun ini harus dilihat sebagai panggilan untuk bangun.

Mereka berkata:

  • Enam bulan yang lalu, kebanyakan ahli menganggap senjata nuklir Korea Utara primitif, beberapa akademisi mengklaim bahwa hanya ada 6 bom nuklir. Kini komunitas intelijen memperkirakan Korea Utara memiliki 60 senjata nuklir.
  • Enam bulan yang lalu, kebanyakan ahli menganggap ICBM Korea Utara palsu, atau jika nyata tidak bisa menyerang daratan Amerika. Sekarang komunitas intelijen dilaporkan memperkirakan ICBM Korea Utara dapat menyerang Denver dan Chicago, dan mungkin seluruh Amerika Serikat.
  • Baru enam bulan yang lalu, kebanyakan ahli menganggap Korea Utara bertahun-tahun berada di luar kemampuan untuk membuat H-Bomb atau bom hidrogen. Sekarang tampaknya Korea Utara memiliki H-Bomb yang setara dengan senjata termonuklir canggih di Amerika.
  • Enam bulan yang lalu, sebagian besar ahli mengklaim ICBM Korea Utara tidak dapat membuat miniatur hulu ledak nuklir atau merancang reentry vehicle for missile delivery. Kini komunitas intelijen  dilaporkan menilai Korea Utara memiliki senjata nuklir miniatur, dan telah mengembangkan reentry vehicle for missile delivery.
  • Setelah kegagalan intelijen besar-besaran yang sangat meremehkan kemampuan rudal jarak jauh Korea Utara, jumlah senjata nuklir, miniaturisasi hulu ledak, dan bom hydrogen, ancaman terbesar Korea Utara ke AS yakni serangan nuklir EMP tidak diketahui.

“Kerentanan saat ini kami mengundang serangan,” kata mereka.