Prospek Lebih Cerah di Afganistan
Tank Soviet T-55 juga digunakan dalam perang 1979 – 1989 di Afganistan. Tank yang paling modern dimiliki oleh pasukan Barat yang berbasis di Eropa. Sementara, formasi tentara di perbatasan selatan Uni Soviet dipersenjatai dengan model T-55 dan T-62 yang sudah usang.
Di Afganistan, tank digunakan dalam jumlah kecil untuk memperkuat infanteri dan batalion udara serta garis pertahanan komunikasi di area kunci, berfungsi sebagai senjata manuver jarak jauh.
Meski beberapa kali mengalami kekalahan, T-55 membuktikan dirinya sebagai aset yang murah dan sederhana bagi tentara di seluruh dunia, dan telah digunakan di 70 negara di dunia.
Tank ini lebih mudah untuk dioperasikan dibanding tank Barat, serta dapat bergerak dengan sangat baik mengingat bobot tempur yang relatif ringan yakni hanya 40 ton.
Jalur yang lebar memberi tekanan yang lebih rendah pada tanah dan membuat tank ini dapat bergerak dengan baik di medan lunak. Ia juga dilengkapi sistem yang mampu bertahan di cuaca dingin dan snorkel untuk melintasi sungai.
Selain Timur Tengah, tank ini juga digunakan medan tempur pendukung seperti Angola, Vietnam, perang Indo-Pakistan, Balkan, dan Libya. Pada Juli 2014, sebuah T-54 di museum Donetsk, Ukraina timur, dilaporkan mulai digunakan oleh pasukan pemberontak.