Sally Jones, pegaris keras Inggris yang bergabung dengan ISIS, tewas di Suriah dalam serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat. The Sun melaporkan Kamis 12 Oktober 2017 Jones tewas bersama anak laki-lakinya, yang berusia 12 tahun.
Jones, dari Inggris selatan, dijuluki “Janda Putih” oleh pers Inggris setelah suaminya, Junaid Hussain, yang juga pegaris keras ISIS, tewas oleh pesawat nirawak pada 2015.
Dengan mengutip sumber intelijen Inggris, yang diberitahu rekan Amerika mereka, The Sun melaporkan bahwa Jones dan anaknya tewas pada Juni saat mendekati perbatasan Suriah dengan Irak, karena ia berusaha lari dari kubu terkuat ISIS di Raqqa.
Kepala intelijen Amerika mengatakan bahwa mereka tidak dapat seratus persen meyakinkan bahwa Jones tewas, karena tidak ada cara untuk menemukan DNA dari tanah, namun mereka yakin bahwa dia meninggal.
https://twitter.com/RavenHUWolf/status/917558612469436418
The Sun juga melaporkan anak laki-lakinya, JoJo, diduga juga meninggal, meski kehadirannya bersamanya tidak diketahui pada saat serangan pesawat tanpa awak itu dan dia bukan sasaran.
Jones, yang sebelumnya pernah menjadi penyanyi band beraliran punk, telah menjadi subjek pemberitaan bertahun-tahun oleh pers Inggris.
Dia diyakini telah meninggalkan rumahnya di Chatham, di wilayah selatan Kent, pada 2013 untuk pergi ke Suriah, di mana dia menikahi Hussain yang dia temui secara dalam jaringan.
Dia giat sebagai perekrut dalam jaringan dan terkadang mengirimkan pesan propaganda di media sosial, termasuk foto mencolok dirinya berpakaian seperti biarawati dan mengarahkan pistol ke kamera.