Washington Times baru-baru ini menulis tentang sebuah tes terbaru rudal hipersonik Zircon(Zirkon) yang dibangun oleh Rusia. Surat kabar ini menggambarkan tes tersebut sebagai lompatan kuantum dalam usaha Rusia untuk mengembangkan senjata asimetris guna melindungi wilayahnya dan melawan serangan nuklir.
Analis pertahanan mengatakan tes tersebut membuat sistem pertahanan rudal Amerika segera usang.
Rusia telah menguji rudal hipersonik Zircon 3M22 sejak 2016. Meskipun karakteristik teknis rudal tetap diklasifikasikan, keberadaan dan beberapa hasil uji disampaikan ke publik.
Selama percobaan bulan April 2017, rudal tersebut terbang dengan kecepatan delapan kali kecepatan suara, yang membuatnya benar-benar tahan dari sistem pertahanan rudal yang ada saat ini.
Enam tahun yang lalu, kepala Tileical Missile Weapons Corporation, Boris Obnosov, mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan rudal yang mampu terbang 13 Mach.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, Zircon adalah versi modifikasi dari rudal jelajah anti-kapal supersonik BrahMos , sebuah rudal yang dibangun Rusia-India didasarkan pada rudal P-800 Onyx. Jika mengacu pada informasi ini diperkirakan Zircon bisa memiliki jangkauan efektif sekitar 400 kilometer.
Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik, pakar militer Vladimir Tuchkov mengatakan bahwa sistem rudal Zircon diperkirakan akan ditambahkan ke gudang senjata Rusia antara tahun 2018 dan 2020.
Rudal Zircon dapat dipasang di kapal perang penjelajah nuklir Pyotr Veliky dan Admiral Nakhimov dan kemudian berada di kapal selam nuklir multirole generasi kelima.
Analis militer Amerika percaya bahwa penambahan rudal Zircon, pesawat tempur siluman generasi kelima T-50, pembom strategis baru dan sistem rudal pertahanan S-500 akan secara dramatis memperkuat kemampuan militer Rusia pada tahun 2035.
Surat kabar The Times yang berbasis di London sebelumnya menulis bahwa rudal anti-kapal Rusia P-800 dan Zircon 3M22 merupakan ancaman yang sangat serius bagi Angkatan Laut Inggris. Times menulis bahwa rudal Zircon bisa menjadikan dua kapal induk baru Inggris tidak berdaya.
Kelompok tempur kapal induk Inggris harus tetap jauh dari jangkauan Zircon, tetapi jika ini dilakukan maka pesawat yang dibawa kapal induk tidak memiliki jangkauan serang yang efektif.
Ini berarti bahwa jika terjadi pertikaian militer dengan Rusia, kelompok tempur Inggris bisa menjadi tidak berguna dalam semalam.
Amerika saat ini juga sedang mengembangkan rudal jelajah hipersonik X-51A Waverider yang sekelas dengan Zircon. Selama uji coba Agustus 2014 di Alaska, sebuah X-43A menghasilkan kecepatan 6.500 kilometer per jam sebelum terbakar di atmosfer tujuh menit setelah penerbangan.
Baca juga: