Selama Perang Dingin, Swedia memoposisikan diri sebagai pihak yang netral di Eropa. Sikap itu tidak selalu mudah, dan netralitas kerap tidak selalu dihormati. Dan untuk mempertahankan sikap netralitas ini Swedia sering harus merancang senjatanya sendiri.
Di udara, negara ini menghasilkan sejumlah jet tempur yang luar biasa dengan dimulai dari Draken. Tapi di darat muncul tank yang sangat unik yang dirancang untuk peran defensif dan untuk bertarung besama dengan tank tempur utama Centurion.
Stridsvagn 103, atau “S-Tank,” dimaksudkan untuk membantu mengalahkan invasi Soviet. Menurut MilitaryFactory.com, persenjataan utamanya adalah senjata Bofors 105mm, yang memuat 50 putaran.

Namun, setelah melihat pertempuran dari Perang Dunia II dan Korea, orang-orang Swedia memutuskan untuk memasukkan meriam 105mm ke dalam lambung tank dan tidak menggunakan turret atau menara seperti halnya tank pada umumnya. Selain untuk menghapus wilayah tank yang rentan, tidak adanya turret juga memungkinkan kendaraan lapis baja itu tampil lebih kompak dengan tinggi hanya tujuh kaki.

S-Tank memiliki awak tiga, kecepatan tertinggi 37 mil per jam, dan bisa melaju 186 mil sebelum perlu mengisi bahan bakar. Beratnya mencapai 47 ton.

Seperti banyak senjata Swedia, S-Tank tidak pernah melihat pertempuran sebelum pensiun pada 1997, bersamaan dengan era selesainya perang dingin.
Untuk mengganti tank unik ini, orang Swedia memutuskan untuk mengimpor tank tempur utama Leopard 2 Jerman, kemudian mulai membangun varian dari Leopard 2A5, Stridsvagn 122.
Bagaimana mereka beraksi? mari kita lihat:
https://www.youtube.com/watch?v=qW3lbk0Hjl8