Setelah tiga tahun meninggalkan Afghanistan, pasukan khusus Inggris kembali bergabung dengan sebuah misi di medan perang paling panjang tersebut. Mereka datang untuk memburu seorang prakit bom Taliban.
Star on Sunday melaporkan sekitar 30 pasukan dari kesatuan paling elite yakni SAS dan SBS (Special Boat Service) telah kembali ke Helmand. Mereka memburu pembuat bom yang bertanggung jawab atas serangan di pinggir jalan di Kabul, yang diyakini bersembunyi di rumah komando Taliban di Helmand.
Sejak pasukan Inggris meninggalkan Afghanistan pada tahun 2014, Taliban telah menguasai sebagian besar Helmand. Seorang mantan komandan senior pertahanan mengatakan kepada Times Jumat bahwa Inggris segera keluar dari Afghanistan, meninggalkan pasukan lokal sebelum mereka siap untuk mengatasinya tanpa dukungan.
Menurut sumber pasukan khusus di Kabul, Taliban memiliki pasukan bersenjata yang baik dan lebih terorganisir dibanding ketika pasukan Inggris meninggalkan tiga tahun lalu. Hal ini akan menjadi tantangan berat bagi SAS dan SBS.
“Taliban memiliki pegangan besi pada Helmand. Kami mengandalkan penyadapan elektronik dan elemen layanan keamanan Afghanistan yang sangat baik. Dalam operasi baru-baru ini, kami terpaksa menyebarkan pesawat tempur AC-130 untuk menyerang Taliban karena kami tidak perlu lagi memanggil helikopter Apache,” kata sumber tersebut.
“Situasi di sini sangat menantang. Yang bisa kita lakukan adalah masuk dan keluar dari daerah tersebut untuk menangkap atau membunuh target kita. ”
Pada bulan Juli, Taliban bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Kabul yang menewaskan 24 orang, termasuk anak-anak.
Kabar datangya lagi pasukan khusus Inggris muncul saat Presiden Trump memberi tekanan kepada Inggris untuk berkomitmen mengirim lebih banyak pasukan ke Afghanistan. Hampir 600 tentara Inggris masih ada di medan pertempuran untuk merebut kembali wilayah Taliban, namun Trump ingin Amerika meningkatkan 8.000 tentara mereka di negara tersebut, dan telah meminta negara-negara sekutu untuk mengikutinya.
