Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin meningkatkan persenjataan nuklir negara tersebut secara dramatis.
Hal itu diungkapkan Trump dalam sebuah pertemuan dengan penasihat keamanan nasionalnya pada bulan Juli tetapi baru bocor ke media dan dilaporkan NBC News pada Rabu 11 Oktober 2017.
NBC mengutip tiga pejabat yang hadir di ruangan tersebut melaporkan Presiden berbicara pada bulan Juli setelah dia ditunjukkan sebuah bagan yang menunjukkan persediaan senjata nuklir Amerika turun drastic dari 32.000 senjata nuklir pada tahun 1960an. Trump mengatakan bahwa dia ingin sekarang Amerika memiliki jumlah yang sama.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, Washington saat ini memiliki sekitar 4.000 hulu ledak nuklir dalam persediaan militernya.
Namun dalam posting di Twitter pada hari Rabu, presiden membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai berita hoax “Fake @NBCNews membuat sebuah cerita bahwa saya menginginkan peningkatan ‘sepuluh kali lipat dalam persenjataan nuklir Amerika. Fiksi maya yang dibuat dengan merendahkan kami NBC = CNN!”
Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada bulan Februari bahwa dia ingin memastikan bahwa senjata nuklir Amerika berada di “bagian dari paket”.
NBC mengingatkan meskipun menambah persenjataan nuklir atau membangun jenis senjata yang dilarang akan menjadi pelanggaran perjanjian pembatasan senjata nuklir.
NBC menambahkan setelah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson menyebut Trump sebagai “orang tolol.”. Laporan ini pun dikabarkan sempat membuat hubungan antara Trump dan Tillerson menjadi tegang.