USS Michigan, sebuah kapal selam bertenaga nuklir Amerika, dilaporkan akan tiba di pelabuhan Busan, Korea Selatan akhir pekan ini di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, akibat uji coba nuklir Pyongyang baru-baru ini dan perang kata-kata antara pemimpin Korea Utara dan Presiden Amerika Serikat.
Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan Selasa 10 Oktober 2017, kapal dengan bobot 18.000 ton dilengkapi dengan 154 rudal Tomahawk yang mampu mencapai target pada jarak 1.400 mil. Ini adalah platform besar kedua yang dikirimkan Amerika ke Korea dalam waktu-waktu terakhir ini. Sebelumnya kapal induk ASS Ronald Reagan juga sedang bergerak ke Korea Selatan.
Amerika Serikat terus membangun kehadiran militernya di Korea Selatan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea karena peluncuran rudal Pyongyang dan uji coba nuklir.
Dalam kasus terakhir pada tanggal 15 September, Korea Utara meluncurkan sebuah rudal balistik, yang terbang di atas Jepang sebelum jatuh ke Pasifik utara sekitar 20 menit setelah peluncuran.
Situasi semakin tegang setelah antara Pyongyang dan Washington saling serang dengan kata-kata tajam. Intinya, kedua negara mengancam akan saling menghancurkan.
USS Michigan, adalah platform sangat berbahaya untuk melakukan serangan darat. Ditugaskan pada tahun 1982, Michigan adalah satu dari 18 kapal selam rudal balistik kelas Ohio yang memberikan kemampuan serangan nuklir kedua yang penting. Mereka melakukan “patroli kiamat” yang dirancang untuk memastikan bahwa, jika terjadi serangan mendadak oleh Uni Soviet, cukup banyak senjata nuklir yang bisa bertahan di laut dan meluncurkan serangan balik yang lebih pedih bagi lawan.
Akhir dari Perang Dingin pada tahun 1991 Amerika diwajibkan mengurangi jumlah kapal selam rudal balistik hanya menjadi 14 unit. Dipilihkan empat kapal selam yang palingtua, termasuk Michigan untuk dilucuti kekuatan nuklirnya.
Kapal selam tidak dipensiun tetapi diubah menjadi kapal selam rudal jelajah dengan mengambil ruang yang semula digunakan untuk rudal balistik nuklir Trident II D-5 untuk menjadi rudal Tomahawk.
Hasilnya adalah kapal selam yang bisa membawa 154 rudal jelajah serangan darat, yang masing-masing dapat menempuh jarak hingga 900 mil dan menyerang sasaran dengan hulu ledak eksplosif 1.000 pon dengan bimbingan GPS. Ini adalah paket senjata presisi yang luar biasa yang menyaingi kemampuan destruktif seluruh angkatan udara abad ke-20.
Secara teoritis, jika Amerika menyerang Korea Utara maka kapal selam seperti Michigan akan menjadi kekuatan serangan gelombang pertama Utara. Kemampuan Tomahawak untuk terbang rendah dan lambat akan mampu menghindari radar, rudal Tomahawk dapat digunakan untuk target yang dilindungi dengan bangungan kuat tanpa risiko kehilangan pilot.
Tomahawk akan digunakan untuk menyerang markas utama, radar pertahanan udara, lokasi rudal, dan lapangan udara, untuk menekan pertahanan udara Pyongyang.