
Dilema lain yang dihadapi angkatan bersenjata Swedia adalah kemampuan angkatan udara musuh yang perlu dihadapi sekarang.
Gripen E adalah mesin spektakuler yang diyakini bisa melawan PAK-FA, sebuah pesawat siluman yang sedang dibangun Rusia. Tapi karena angkatan udara Rusia belum memiliki pesawat ini dalam layanan, Dalsjö berpendapat bahwa Swedia bisa menerbangkan Gripen C / D sedikit lebih lama untuk efek yang besar.
“Dan bahkan ketika Rusia mendapatkan PAK-FA, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan pesawat C / D untuk tidak perlu duel langsung dengan pesawat terbaik Rusia,” katanya.
“Mereka bisa, misalnya, melakukan serangan terhadap target darat dan laut. Atau kita bisa menjual atau menyewakan ke negara-negara lain.
Salah satu jalan keluar dari teka-teki memang menyewakan atau menjual pesawat C / D ke negara-negara yang tertarik dengan jet tempur ini , seperti Indonesia, Filipina, Portugal, Slovakia dan Botswana.
Tetapi pemerintah sudah berkomitmen untuk menyerahkan pesawat ke SAAB untuk daur ulang dan beberapa bagian akan digunakan untuk membangun Gripen-E.
Tapi Widman berpendapat bahwa Swedia setidaknya harus menyimpan beberapa pesawat tua. Masih akan menjadi perdebatan berapa jet tempur yang harus dimiliki Swedia untuk bisa mengimbangi Rusia. Apakah 60, 100, 200? “160 mungkin tidak cukup, tapi lebih cukup jika hanya 60,” kata Widman.
Tapi dengan pengadaan Gripen E yang telah disegel, sepertinya 96 Gripen C / D tetap akan dicincang semua. Sepuluh pesawat pertama akan dibawa keluar dari layanan tahun depan.