Dengan ketinggian puncak di atas 8.000 meter, Himalaya terus mengundang banyak pendaki pemula dan berpengalaman dari seluruh dunia untuk menggapainya.
Pegunungan ini juga memiliki beberapa pilot helikopter yang paling mampu dan berani di dunia, dan Priya Adhikari adalah salah satunya.
“Saya berangkat dari seorang mahasiswa kedokteran dan memilih menjadi awak kabin selama lima tahun, dan saya sering mendapat tumpangan gratis dengan helikopter,” kata Adhikari.
Perasaan gembira yang ia dapatkan saat take-off mendorong Adhikari untuk mengejar karier baru di industri penerbangan.

“Saya bertanya kepada kapten bagaimana menjadi pilot helikopter dan dalam waktu empat bulan saya pergi ke Filipina untuk mengikuti pelatihan,” katanya.
“Sekarang sudah tujuh tahun dan saya menerbangkan helikopter yang sama dengan yang saya tumpangi sebagai penumpang.”
Misi penyelamatan di Himalaya
Pada 31, Adhikari telah menjadi wanita pertama di Nepal yang lolos sebagai kapten helikopter. Dia menghabiskan hari-harinya dalam sebuah helikopter penyelamatan, melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di Himalaya.

Dia mengatakan bahwa dia telah menyelamatkan banyak pendaki yang terluka dari Gunung Everest. “Tidak ada wanita yang terbang sebagai kapten helikopter tunggal di Nepal; saya adalah orang pertama yang melakukannya dengan terbang solo,” katanya.
“Saya tidak ingin melakukan satu kesalahan pun, jadi saya hanya ingin percaya diri dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan.”
Safeskies, yang merupakan badan independen Australia yang mendorong diskusi tentang keselamatan penerbangan, baru-baru ini mengundang Adhikari untuk berbagi ceritanya di konferensi dua tahunan di Canberra.
Ketua Safeskies Peter Raven mengatakan jenis terbang yang dilakukan Adhikari di Nepal “sangat khusus”.
Beberapa operasi penyelamatan paling awal Adhikari terjadi pada hari-hari setelah terjadinya gempa Nepal yang mematikan pada tahun 2015.

Dia juga mengatakan bagaimana tingginya tantangan saat melakukan pencarian dan penyelamatan di tempat yang tinggi.
“Saya ingat salah satu penyelamatan yang kami lakukan di sisi barat, yaitu Hidden Valley, dan saya hampir terkena hipoksia karena oksigen kami sudah hampir selesai,” katanya.
“Kami akan meninggalkan misinya dan kembali, tapi kemudian kami menemukan orang itu dan harus mengevakuasinya.”
“Saat Anda menyelesaikan misi dan menyelamatkan nyawa seseorang. Anda akan merinding.”
Sejak menjadi kapten, Adhikari mengatakan bahwa dia telah mendapat banyak dukungan dari rekan-rekan dan teman-temannya.
Tapi mendaki ke ketinggian di industri penerbangan tidak selalu mudah. “Mulai keluar [komentar] seperti, ‘dia tidak akan bisa melakukannya karena dia wanita’,” katanya sebagaimana dilansir ABC Net, Sabtu 7 Oktober 2017.
“Tapi sekarang saya sudah membuktikan diri – saya tidak hanya menjadi kapten, tapi saya juga sudah menjadi kapten tingkat tinggi.”
Dia mengatakan bahwa dia berharap bisa membuka jalan bagi kapten wanita masa depan di Nepal. “Tidak akan dipertanyakan lagi tentang apakah mereka bisa melakukannya atau tidak, karena saya melakukannya.
“Saya tahu saya satu-satunya di Nepal tapi ada banyak pilot helikopter wanita di seluruh dunia.”
Baca juga: