Korea Selatan dilaporkan telah mengembangkan sebuah senjata yang dikenal sebagai blackout bomb. Senjata ini diyakni akan memungkinkan Seoul melumpuhkan Korea Utara jika terjadi konflik militer.
Menurut kantor berita Yonhap Sabtu 7 Oktober 2017, teknologi tersebut telah dikembangkan oleh Agency for Defense Development. Teknologi ini hanya akan fokus untuk menargetkan sistem tenaga listrik dengan menyebarkan filamen grafit karbon melalui fasilitas listrik yang mengganggu aktivitas sistem tenaga listrik Korea Utara.
Baru-baru ini, pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa pihaknya memantau situasi dengan seksama, mengingat kemungkinan provokasi Korea Utara saat ulang tahun partai di Korea Utara yang kemungkinan akan digunakan momentum untuk kembali meluncurkan rudal balistiknya.
Hubungan antara kedua Korea telah tegang selama beberapa dekade. Keduanya tidak pernah menandatangani perjanjian damai untuk menghentikan perang yang terjadi tahun 1950-1953. Saat ini kedua negara masih dalam status perang yang dihentikan karena gencatan senjata.
Ketegangan di semenanjung Korea juga semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena rezim Kim Jong un makin sering melakukan uji rudal dan nuklirnya.