C-130 memiliki sejarah panjang untuk mengirimkan pasukan dan kargo dari titik A ke titik B. Namun, meski Hercules adalah pesawat serbaguna serta sebuah legenda, dia juga memiliki keterbatasan. Pesawat ini hanya dapat membawa beban maksimal 22 ton dalam versi C-130J-30.
Hal inilah yang menjadikan Airbus memutuskan untuk mengatasi kekurangan itu. Hasilnya adalah A400M Atlas. Seperti pesawat transportasi C-2 Jepang, Atlas dimaksudkan untuk mengisi ceruk antara C-130 Hercuels dan C-17 Globemaster III.
Perbedaannya adalah bahwa Jepang memilih untuk membangun C-17 yang diperkecil, sementara Airbus memutuskan untuk memperbesar C-130 , seperti yang dilakukan Jepang dengan F-16 yang melahirkan jet tempur F-2.
Hasilnya adalah pesawat yang mampu membawa beban 37 ton, memiliki daya tahan lebih tinggi dibandingkan Hercules yakni 4.800 mil laut dibanding 2.100, dan yang masih bisa mendarat di medan kasar seperti C-130.
Pesawat kargo sepanjang 58 kaki, tinggi 13 kaki, dan lebar 13 kaki tersebut dapat membawa helikopter NH90 atau CH-47, atau sebagian besar kendaraan tempur infanteri.
A400M juga akan mampu mengangkut pasukan, dan tidak seperti C-2 atau C-17, pesawat ini juga bisa digunakan sebagai pesawat tanker. Seperti C-130, Atlas mampu membantu jet tempur terbang melintas benua atau memperpanjang waktu tempur mereka. Saat ini sudah 46 pesawat masuk operasional dengan sejumlah negara dengan total 174 pesawat dipesan.