Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan sistem pertahanan antirudal THAAD kepada Arab Saudi dengan perkiraan harga senilai US$15 miliar atau sekitar Rp202,5 triliun.
“Penjualan ini memperluas keamanan nasional Amerika dan kepentingan kebijakan luar negeri, juga mendukung pengamanan jangka panjang Arab Saudi dan wilayah Teluk dalam menghadapi ancaman dari Iran dan kawasan,” kata badan Kerja Sama Pengamanan Pertahanan Pentagon dalam pernyataan.
Pengumuman ini keluar hampir bersamaan dengan kabar bahwa Arab Saudi telah sepakat untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Arab Saudi telah mengajukan permintaan untuk membeli 44 peluncur THAAD beserta 360 peluru Kendal.
Dalam pengumunan Pentagon Jumat 6 Oktober 2017 disebutkan salah satu alasan penjualan itu diizinkan adalah untuk melindungi dari ancaman Iran.
Iran memiliki salah satu dari program rudal balistik terbesar di Timur Tengah dan menganggap program itu sebagai pertahanan yang penting terhadap Amerika Serikat dan musuh lainnya, terutama negara-negara Arab Teluk dan Israel. Sistem rudal THAAD dibuat untuk menjalankan pertahanan terhadap serangan rudal balistik.
Lockheed Martin Co merupakan kontraktor utama sistem THAAD sementara Raytheon Co memainkan peranan penting dalam penempatan sistem tersebut.
Amerika Serikat tahun ini telah mengerahkan THAAD ke Korea Selatan untuk berjaga-jaga dari peluru kendali jarak lebih dekat milik Korea Utara.
Pengerahan THAAD ke Korea Selatan itu telah mengundang kecaman dari China, yang mengatakan bahwa radar kuat sistem tersebut bisa masuk terlalu dalam ke wilayahnya.