Kapal selam Australia yang sedang dibangun bersama DSCN Perancis dinilai oleh seorang ahli keamanan nasional hanya akan menjadi ‘peti mati seharga miliaran dolar.” Hal ini karena kemajuan teknologi yang cepat akan menghilangkan kemampuan kunci dari kapal selam terutama untuk menghilang dari radar lawan.
Menanggapi perdebatan tentang investasi Angkatan Laut Australia di kapal selam profesor ANU Roger Bradbury menyamakan kapal tersebut sebagai “harimau berjari garpu” yang akan dibuat hancur oleh evolusi teknologi pendeteksian.
“Dengan kemajuan dalam memantau gangguan medan magnet bumi, kapal selam akan mudah terdeteksi,” katanya sebagaimana dikutip The Australian Kamis 5 Oktober 2017.
Menteri Perindustrian Christopher Pyne dan Menteri Pertahanan Marise Payne menolak argumen tersebut.
Namun, Profesor Bradbury, pakar bidang sains dan teknologi keamanan nasional, mengatakan bahwa kapal selam adalah “benda logam yang lamban dan bergerak dengan suhu hangat melalui laut serta memunculkan gelombang elektrik dan pelarut kimia yang kuat. “Mereka meninggalkan jejak,” katanya. “Ada serangkaian fisika, kimia dan bahkan biologi yang bisa dieksploitasi di sini untuk dirasakan.”
Profesor Bradbury mengatakan meskipun perubahan tersebut tidak akan terjadi besok tetapi akan dialami oleh kapal selam masa depan Australia atau yang dikenal sebagai Future Submarines, yang akan dibangun oleh perusahaan Perancis dengan biaya US$ 50 miliar.
“Dalam waktu 20 tahun, kemungkinan besar Australia tidak akan meluncurkan kapal selam namun peti mati bernilai miliaran dolar,” katanya.
Pyne mengatakan bahwa ini adalah “perdebatan yang tidak masuk akal karena Australia harus takut mengembangkan kemampuan pertahanan vital karena hipotetis kemajuan teknologi yang belum ada”.
“Setiap negara besar berinvestasi pada modernisasi kapal selam, termasuk kelas kapal selam baru, dan diperkirakan pada tahun 2035, 50 persen kapal selam dunia akan beroperasi di wilayah kita saja,” kata Pyne.