Tiga Bulan, Australia Terima Penyerahan 30.000 Senjata dari Warganya

Tiga Bulan, Australia Terima Penyerahan 30.000 Senjata dari Warganya

Program amnesty senjata yang dilakukan Australia berhasil mendapatkan 30.000 pucuk senjata yang diserahkan secara suka rela oleh pemilknya. Senjata-senjata tersebut illegal karena tidak terdaftar secara resmi.

Proses penyerahan senjat dimulai 1 Juli dan berakhir pada 30 September. Program ini memberi kesempatan kepada warga Australia untuk menyerahkan senjata tanpa illegal mereka tanpa rasa takut akan dituntut.

Namun, bagi mereka yang ingin tetap memegang senjata mereka, maka ada kesempatan untuk mendaftarkan senjata yang dimiliknya.  Tetapi tentu saja dengan sejumlah persyaratan ketat termasuk alasan kenapa ingin memiliki senjata tersebut.

Seiring inisiatif amnesti senjata tiga bulan nasional untuk mendekat, Australia telah mengumpulkan lebih dari 28.000 senjata yang tidak terdaftar.

Meskipun jumlah total masih belum selesai. Business Insider melaporkan di daerah Tasmania ada 1.924 senjata yang diserahkan, Australia Barat 1.242 senjata, Northern Territory sekitar 320, New South Wales 14.446, Queensland 7.000; Victoria 2.150, Australia Selatan 1.338; dan Australian Capital Territory 264 pucuk senjata.

Business Insider melaporkan sebagian besar alasan orang memiliki senjata adalah untuk perlindungan pribadi karena merasa tidak aman dengan perlindungan pemerintah.

“Terima kasih atas kepemimpinan kuat [mantan Perdana Menteri] John Howard lebih dari 20 tahun yang lalu di mana Australia memiliki beberapa undang-undang kontrol senjata ketat di dunia,” kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull kepada wartawan Selasa 3 Oktober 2017. “Dan kita tetap waspada untuk mempertahankannya.”

Land Down Under pertama kali mengadakan amnesti senjata nasional setelah pembantaian Port Arthur 1996 di Tasmania yang menyebabkan 35 orang tewas dan 23 lainnya luka-luka. Ini adalah penembakan massal paling mematikan di negara itu.

Setelah pembunuhan tahun 1996, pemerintah Australia meluncurkan inisiatif pembelian kembali senjata yang dipegang oleh warga selama 12 bulan dan berhasil mendapatkan 650.000 senjata.  Insiden tersebut juga menyebabkan larangan senjata semi otomatis dan otomatis.

Berbicara mengenai keberhasilan amnesti kedua negara tersebut, Turnbull merujuk pada penembakan Las Vegas baru-baru ini untuk mencatat pentingnya menjaga senjata bebas “di jalanan.”

“Kami baru saja mendapat amnesti senjata selama tiga bulan, dan dalam dua bulan pertama lebih dari 25.000 senjata diserahkan,” Turnbull menambahkan. “Jadi kita akan terus melakukan semua yang kita bisa untuk menjaga agar jenis senjata,  yang digunakan oleh pembunuh di Las Vegas tidak ada di jalanan.”