Kapal selam nuklir India INS Chakra, mengalami sejumlah kerusakan karena sebuah kecelakaan. Kapal selam serang, yang disewa 10 tahun dari Rusia tersebut belum berlayar selama satu bulan terakhir dan berlabuh di pelabuhan pelabuhan Visakhapatnam untuk diperbaiki.
Sumber mengatakan kepada ThePrint bahwa kapal selam tersebut mengalami kerusakan pada kubah sonar dalam kecelakaan tersebut. Kubah sonar terletak di bagian depan kapal selam, di bawah tabung torpedo.
Meski rincian insiden tersebut belum muncul, sumber mengatakan bahwa kerusakan tersebut bisa terjadi akibat benturan di laut atau goresan yang tidak disengaja saat memasuki pelabuhan. Angkatan Laut India menolak untuk mengomentari insiden tersebut.
Perbaikan pada kapal selam kemungkinan akan berjalan rumit mengingat kubah sonar terbuat dari titanium, logam keras yang membutuhkan mesin khusus dan tenaga kerja untuk mengerjakan. Namun, kapal selam bertenaga nuklir Arihant juga dibuat di Visakhapatnam sehingga setidaknya mereka memiliki teknologi dan sumber daya yang bisa membantu.
Pelabuhan Visakhapatnam telah kerap menjadi wilayah kecelakaan kapal perang India. Pada bulan Januari 2014, INS Airavat – kapal perang amfibi kelas Shardul – mengalami kerusakan pada baling-baling pelabuhannya saat memasuki pelabuhan.
Diterima pada bulan April 2012, INS Chakra adalah kapal selam kelas Akula-II Rusia, yang dikenal sebagai salah satu kapal senyap di dunia. Meski kapal selam bertenaga nuklir, kapal tersebut tidak membawa rudal nuklir ke kapal dan dirancang untuk menjadi silent killer atau kapal yang bertugas mengintai di bawah air untuk menenggelamkan kapal musuh serta menyerang target berbasis darat.
Kecelakaan kapal selam bukan hal yang baru. Setidaknya dua kecelakaan terjadi tahun lalu. Pada bulan Juli 2016, sebuah kapal selam serangan nuklir Inggris, HMS Ambush, bertabrakan dengan kapal dagang di lepas pantai Gibraltar hingga mengalami kerusakan eksternal.
Sebulan kemudian, kapal selam rudal nuklir USS Louisiana bertabrakan dengan kapal pendukung angkatan laut yang juga mengakibatkan kerusakan di bagian lambung.
INS Chakra memiliki bobot perpindahan 12.000 ton. Kapal ini didukung oleh reaktor 190 MW dan dapat mencapai kecepatan lebih dari 30 knot. Kapal tersebut diawaki 80 kru dan dilengkapi dengan rudal taktis, sistem kontrol penembakan baru, sonar dan periskop optronic dan sistem surveilans.
Kapal ini awalnya bernama Nerpa ketika beroperasi dengan Soviet dan diluncurkan pada tahun 1991 namun kemudian disimpan setelah runtuhnya Uni Soviet. India kemudian menyewanya 10 tahun dengan nilai hampir US$ 1 miliar.
India sekarang bergerak maju dengan rencananya untuk menyewa kapal selam nuklir lainnya dari Rusia dengan nilai sekitar $ 2,5 miliar yang akan mencakup reparasi kapal di sebuah galangan era Perang Dingin, yang kemudian dilanjutkan dengan penempatan 10 tahun dengan Angkatan Laut. Kapal baru kemungkinan akan dilantik setelah selesainya masa sewa Chakra.