Inilah Rahasia S-400 Yang Tidak akan Diberikan ke Turki

Inilah Rahasia S-400 Yang Tidak akan Diberikan ke Turki

Rusia telah sepakat menjual sistem rudal pertahanan paling canggih mereka S-400 ke Turki. Sebuah langkah yang dinilai sejumlah pihak akan membuka risiko rahasia senjata itu terbongkar dan jatuh ke negara-negara NATO.

Rusia hampir dipastikan tidak akan memberi semua rahasia senjata tersebut ke pembeli, termasuk Turki. Ada beberapa sistem yang akan dijaga dengan ketat. Apa teknologi itu?

Rusia dikabarkan menolak untuk memberikan Turki akses ke sistem elektronik S-400 Triumph. “Kami tidak akan memberi mereka kode elektronik atau ‘internal’. Berdasarkan kesepakatan tersebut, pelayanan teknis hanya akan dilakukan oleh Rusia dan mereka [Turki] tidak akan masuk ke sistem,” kata seorang sumber militer Rusia sebagaimana dilaporkan Gazeta.ru Rabu 4 Oktober 2017.

Menurut Gazeta.ru, ini berlaku untuk salah satu elemen kunci senjata yakni sitem identifikasi teman atau lawan.

“Kami tidak menyetujui permintaan mereka untuk mengizinkan akses ke internal S-400, oleh karena itu sistem akan memiliki sistem identifikasi teman atau musuh yang dibuat di Rusia. Turki bersikeras agar kami memberikan kunci dan kontrol kepada mereka namun kami menolak untuk melakukannya, ” kata sumber tersebut.

Pada akhir September Turki telah mentransfer pembayaran pertama untuk sistem S-400. Menurut Viktor Murakhovsky, pemimpin redaksi majalah Otechestva Arsenal, Ankara tidak akan menerima sistem pertama mereka sampai 2020.

“Saat ini Rusia sedang menyelesaikan pembangunan S-400 untuk mereka sendiri dan setelah itu harus memenuhi kewajibannya ke China dan India. Baru setelah itu Almaz-Antei mulai merakit sistem S-400 untuk Turki, ” katanya kepada Rusia Beyond.

Sistem rudal pertahanan S-400 akan melindungi langit dari rudal musuh, jet, pembom, helikopter  dan diklaim mampu melacak dan membunuh jet tempur siluman, rudal jelajah dan balistik dan sistem senjata teknologi tinggi lainnya.

Setiap kompleks S-400 mencakup peluncur roket dan sejumlah kendaraan pendukung lainnya, seperti radar tingkat lanjut. Sistem  memiliki kemampuan untuk menghancurkan target hingga jarak 400 km jauhnya.

Seperti yang diyakini Murakhovskiy, ini adalah salah satu faktor kunci yang mendorong anggota NATO Turki memilih sistem pertahanan udara buatan Rusia.  Sistem ini lebih unggul dibandingkan Patriot yang hanya bisa menembak pada jarak 180 km ke satu arah.