China telah menyusun rencana militer rahasia untuk mengambil alih pulau Taiwan pada tahun 2020, sebuah tindakan yang kemungkinan akan mengarah pada perang konvensional atau nuklir Amerika Serikat-China yang lebih besar. Hal tersebut ada dalam dokumen militer internal China yang baru diungkapkan.
Rencana dan operasi Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tersebut digariskan dalam sebuah buku baru yang diterbitkan minggu ini berjudul, The China Invasion Threat ditulis Ian Easton, seorang analis urusan China di sebuah lembaga think tank Project 2049 Institute,.
Bahaya konflik Taiwan telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir bahkan saat ketegangan saat ini antara Washington dan Beijing terutama karen penentangan Amerika terhadap militerisasi China di Laut China Selatan dan dukungan rahasia China untuk program nuklir dan rudal Korea Utara.
“Dari semua ketegangan di luar sana, potensi perang melawan Taiwan sejauh ini merupakan yang terbesar dan paling eksplosif,” demikian ditulis dalm buku setebal 290 halaman tersebut.
Ditambahkan bahwa kemungkinan perang yang semakin meningkat di Taiwan akan mendominasi kekhawatiran di tubuh Pentagon untuk tahun yang akan datang
“China telah menjelaskan bahwa tujuan eksternal utamanya adalah mencapai kemampuan untuk menerapkan kekuatan yang luar biasa terhadap Taiwan selama konflik, dan jika perlu menghancurkan pasukan koalisi pimpinan Amerika,” kata buku tersebut sebagaimana dikutip The Washington Free Beacon, Selasa 3 Oktober 2017.
Taiwan yang menganut demokrasi dianggap menimbulkan ancaman eksistensial terhadap para pemimpin komunis China karena pulau tersebut terletak sekitar 90 mil di lepas pantai tenggara telah “berfungsi sebagai suar kebebasan bagi orang-orang etnis Tionghoa di mana-mana,” tulis buku tersebut.
“Akibatnya, China menganggap invasi Taiwan sebagai misi paling kritis, dan inilah perang masa depan yang mendorong penumpukan militer China.”
Bagian dari skema invasi China pertama kali diumumkan secara terbuka oleh Kementerian Pertahanan Taiwan pada akhir 2013. Rencana tersebut menyerukan agar operasi militer merebut pulau tersebut akan dilakukan pada tahun 2020.
Program invasi dikonfirmasi oleh pemimpin China Xi Jinping saat pertemuan Partai Komunis utama lima tahun yang lalu ketika Xi berkomitmen untuk “melanjutkan Rencana 2020, di mana kita membangun dan menerapkan kemampuan operasional yang lengkap untuk menggunakan kekuatan melawan Taiwan pada tahun itu.”