Kakek-Kakek Tembaki Konser Musik di Las Vegas, 50 Tewas
Penembakan Vegas

Kakek-Kakek Tembaki Konser Musik di Las Vegas, 50 Tewas

Sedikitnya 50 orang telah terbunuh dan 200 lainnya cedera dalam serangan pria bersenjata di di sebuah konser di Las Vegas Minggu 1 Oktober 2017 waktu setempat.

Seorang pria bersenjata, berusia 64 tahun, penduduk setempat Stephen Paddock, melepaskan tembakan dari lantai 32 Mandalay Bay Hotel kea rah sebuah festival musik yang digelar di ruang terbuka. Dia sendiri kemudian ditembak mati oleh petugas. Di di hotel tempat dia tinggal ditemukan sejumlah senjata.

Serangan tersebut menjadi serangan terburuk dalam sejarah Amerika baru-baru ini. Sheriff Joe Lombardo menggambarkan penembakan tersebut sebagai serangan “lone wolf” atau “serigala tunggal”.

Dia menambahkan bahwa polisi sekarang yakin mereka telah menemukan seorang wanita, bernama Marilou Danley, yang dicurigai bepergian dengan pria bersenjata tersebut sebelum serangan tersebut.

Sheriff Lombardo mengatakan bahwa dia tidak dapat memberikan rincian yang akurat tentang orang-orang yang meninggal dan terluka, namun membenarkan dua petugas kepolisian termasuk di antara mereka yang terbunuh. Dia juga tidak yakin penyerang terkait dengan kelompok militan manapun.

Seorang juru bicara rumah sakit setempat mengatakan sebelumnya bahwa setidaknya 14 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis. Ada laporan insiden lain di lokasi yang berbeda di sepanjang jalur Las Vegas, namun polisi mengatakan laporan tersebut palsu.

Saksi mata melaporkan bahwa ratusan tembakan dimuntahkan dalam aksi tersebut. Ratusan orang melarikan diri dari tempat kejadian dan suara tembakan senjata otomatis terus terjadi berkepanjangan.

Seorang saksi, Mike Thompson dari London, mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat orang-orang berlari dengan sangat panik. “Seorang pria dengan darah di sekujur tubuhnya dan saat itulah saya tahu ada yang salah.

Festival musik country telah berlangsung sejak Jumat di beberapa hotel di Las Vegas. Di Nevada orang diizinkan membawa senjata dan tidak  perlu mendaftarkan diri sebagai pemilik senjata.

Pemeriksaan latar belakang dilakukan saat orang membeli senjata, tapi mereka juga diizinkan menjualnya secara pribadi.

Negara ini tidak melarang kepemilikan senjata, yang merupakan senjata otomatis atau semi otomatis, dan tidak ada batasan untuk membeli amunisi di sana.