Houthi Tembak Jatuh MQ-9 Reaper Amerika

Houthi Tembak Jatuh MQ-9 Reaper Amerika

Pasukan Houthi Yaman mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone tempur Amerika Serikat yang terbang di atas ibukota Sanaa Minggu 1 Oktober 2017.

Kantor Berita SABA yang ada di bawah kontrol houthi mengutip sumber militer drone yang ditembak jatuh tersebut adalah MQ-9 Reaper. Pesawat ditembak di daerah Jader di provinsi Sanaa.

SABA dan Reuters menyebut drone yang ditembak jatuh adalah pesawat pengintai, tetapi Reaper selain melakukan misi mata-mata juga memiliki kemampuan serang.

Seorang fotografer Reuters mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu jatuh sekitar pukul 11 ​​pagi waktu setempat di daerah yang ramai di pinggiran ibukota, namun tidak ada laporan tentang korban jiwa.

Dari video yang beredar, drone jatuh dengan kondisi terbakar. Hal ini menjadikan klaim drone itu ditembak jatuh cukup masuk akal.

https://twitter.com/HussainBukhaiti/status/914430411014639617

Bangkai pesawat terbang yang hangus itu dibawa Houthi di atas sebuah truk pickup Toyota. Armada Kelima yang bermarkas di Bahrain tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Tidak jelas apakah ada senjata yang dibawa drone tersebut.

Ini bukan pertama kalinya MQ-9 Reaper jatuh di Yaman. Pada Februari 2017 lalu Houthi juga menunjukkan puing drone tesebut yang jatuh di provinsi Marib Yaman utara. Mereka mengklaim drone ditembak jatuh.

MQ-9 Reaper

Gerakan Houthi dan sekutunya mantan presiden Ali Abdullah Saleh menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk Sanaa, dan sedang berjuang melawan koalisi pimpinan Arab yang berusaha mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.

Amerika Serikat mendukung koalisi yang dipimpin oleh Saudi dengan menyediakannya dengan intelijen dan senjata. Namun Amerika juga telah terbukti mengirimkan pasukan khusus di Yaman untuk melakukan serangan. Satu orang anggota Marinir tewas dalam operasi di Yaman dan sebuah helikopter V-22 Opsrey hancur.

Lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang sipil Yaman. Perang dimulai pada bulan Maret 2015 ketika Houthi menyerang markas sementara Hadi di kota pelabuhan selatan Aden, yang memaksa dia untuk melarikan diri dari negara tersebut dan mencari bantuan Saudi.

Perang telah menyebabkan bencana kemanusiaan di negara ini, di mana lebih dari dua juta orang mengungsi sementara sekitar 750.000 orang diduga terinfeksi kolera.