Saat jet-jet tempur F/A-18 Super Hornet meraung dari geladak kapal induk USS Ronald Reagan selama latihan rutin di Laut China Selatan Sabtu 30 September 2017, dua kapal frigate China terus bergerak membayanginya dari jarak dekat.
Pihak Amerika bukannya tidak sadar, bahkan mengerti sepenuhnya akan kehadiran kapal tak diundang tersebut. Bahkan kedatangan dua frigate tersebut seolah dijadikan kesempatan untuk memamerkan kekuatan dari kapal raksasa tersebut.
Petugas di USS Reagan sebagaimana dilaporkan Reuters menggambarkan pengawasan jarak dekat oleh kapal Angkatan Laut China itu dilakukan di perairan internasional. Terkadang, kata mereka, kapal-kapal China masuk lebih dekat untuk mengamati kapal induk.
Terkadang, awak kapal Amerika, untuk memastikan perjalanan yang aman, akan mengingatkan kapal China tersebut terutama jika Reagan akan mengubah arah mereka dengan tajam.
“Kami tidak memiliki masalah, mereka sangat profesional,” kata Rear Admiral Marc Dalton, Komandan Kelompok Tempur USS Reagan. “Kami melihat mereka secara teratur,” katanya.
Seperti yang dikatakan Dalton, perairan biru tengah malam di luar dek penerbangan dibuat untuk pemandangan yang ramai, dengan Amerika dan sebuah kapal perusak Jepang juga terlihat saat Reagan bergerak sekitar 400 mil laut (748 kilometer) dari pantai China.
Kapal raksasa ini terus bergerak sebagai bagian upaya untuk merespons ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir dan rudal Pyongyang. Sebelumnya dilaporkan USS Ronald Reagan memang akan dikirimkan dari pangkalan mereka di Jepang ke Semenanjung Korea.
China, yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang disengketakan, telah lama menolak operasi militer Amerika di wilayah tersebut, bahkan di wilayah yang Washington bersikeras menyebutnya sebagai perairan internasional.
Secara rutin membawa antara 60-70 pesawat terbang, kapal induk USS Reagan mengirimkan antara 80-100 sortie penerbangan setiap hari. Ini adalah kekuatan besar yang China masih butuh lama untuk bisa mengimbanginya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Reagan yang berbobot 100.000 ton telah melakukan misi bersama dengan kapal-kapal Australia dan Jepang.
Kementerian pertahanan Korea Selatan telah mengumumkan akan melakukan latihan dengan kelompok tempur Reagan pada bulan Oktober.