Catalonia Jadi Medan Perang Internet Pertama di Dunia

Catalonia Jadi Medan Perang Internet Pertama di Dunia

Pendiri WikiLeaks Julian Assange menggambarkan situasi di Catalonia sebelum referendum yang menuntut merdeka dari Spanyol sebagai perang internet pertama di dunia.

Dia mengatakan bahwa baik Barcelona maupun Madrid secara aktif menggunakan TI untuk mencapai tujuan mereka.

Pada hari Minggu 1 Oktober 2017, Catalonia berencana akan mengadakan referendum kemerdekaan. Pemerintah federal Spanyol telah mengajukan keluhan ke Mahkamah Konstitusi negara tersebut atas pemerintah Catalan dan parlemen yang menyetujui undang-undang tentang pemungutan suara kemerdekaan.

“Perang internet pertama di dunia telah dimulai di Catalonia, saat masyarakat dan pemerintah menggunakannya untuk menyelenggarakan referendum kemerdekaan pada hari Minggu dan serangan intelijen Spanyol, membekukan jaringan telekomunikasi, menduduki bangunan telekomunikasi, menyensor 100 situs, protokol, dll,” tulis Asange di akun Twitter-nya Sabtu 30 September 2017.

Dia menambahkan bahwa ketegangan seputar pemungutan suara Catalonia dapat digambarkan sebagai konflik yang paling signifikan di barat antara manusia dan negara sejak jatuhnya tembok Berlin.

“Apa yang terjadi di Catalonia adalah konflik Barat yang paling signifikan antara manusia dan negara sejak jatuhnya tembok Berlin – namun metodenya adalah 2017, dari VPN, proxy, mirrors and encrypted chat hingga pengawasan dan penyensoran internet, bot propaganda dan body armor,” tambahnya .

Jajak pendapat menunjukkan bahwa kemerdekaan Catalonia didukung oleh 41 persen penghuninya, dengan 49 persen menentangnya, sementara sebanyak 80 persen orang Catalan mendukung referendum itu sendiri.

Kebanyakan dari mereka percaya bahwa pemungutan suara harus disepakati dengan pemerintah pusat di Madrid.