Angkatan Udara Amerika Serikat mengirim dua dari empat pesawat yang terlibat dalam kompetisi pesawat terbang ringan OA-X ke medan perang.
Langkah, yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya tersebut, akan memungkinkan Angkatan Udara Amerika untuk mengevaluasi kedua pesawat terbang tersebut dalam misi tempur sebelum keputusan akhir dibuat.
Aviation Week & Space Technology melaporkan bahwa Angkatan Udara mengirim Embraer / Sierra Nevada A-29 Super Tucano dan Textron AT-6 Wolverine ke zona perang. Namun belum ditenukan di medan perang mana mereka akan diuji.
Di bawah sebuah program yang dijuluki Combat Sent III, Angkatan Udara akan membentuk sebuah skuadron eksperimental dan mengirim dua pesawat A-29 dan dua AT-6, bersama 70 pilot dan awak untuk menguji pesawat dalam kondisi tempur.
Tujuan program OA-X atau observer-attack experimental, adalah memilih pesawat tempur ringan untuk misi low-end melawan kekuatan musuh yang tidak memiliki sistem pertahanan udara.
OA-X dimaksudkan untuk menjadi pesawat serang darat yang relatif kecil yang mampu berkeliaran di medan perang dan menjatuhkan bom, roket, dan rudal pada target musuh dengan presisi tinggi. Pesawat ini juga diharapkan bisa melakukan misi pengintaian dan observasi.
Persyaratan penting lainnya adalah biaya terbang OA-X murah. Pensiun A-10, entah kapan tidak bisa dihindari. F-35A Joint Strike Fighter kemungkinan akan mengambil alih tugas dukungan udara dekat yang terbang melawan negara-negara dengan sistem pertahanan udara canggih semacam Rusia atau China.
Tapi dalam perang yang lebih kecil melawan musuh yang kurang berteknologi maju, akan sangat tidak sepadan jika menggunakan F-35 yang biaya terbangnya US$ 35.000 per jam. OA-X akan menjadi solusi berbiaya rendah untuk perang dimana F-35A akan berlebihan jika digunakan.
Angkatan Udara belum memutuskan di mana mengirim Combat Sent III, namun perang melawan ISIS di Irak dan Suriah akan menjadi pilihan yang jelas. Konflik ISIS adalah jenis pertempuran yang sesuai untuk OA-X, dan ISIS hampir tidak memiliki kemampuan pertahanan udara, jadi tidak ada kemungkinan pilot yang berhati-hati bisa ditembak jatuh oleh tembakan musuh.
Ini mungkin pertama kalinya Angkatan Udara Amerika mengirim pesawat ke tempur sebelum secara resmi memutuskan untuk membelinya. Layanan tersebut berencana membeli 300 pesawat tempur OA-X.