Ukraina menuduh Rusia tidak menarik seluruh pasukannya dari Belarusia setelah latihan Zapat-2017 selesai. Sebagian pasukan masih ditinggalkan yang memunculkan kekhawatiran hal ini akan mengulang skenario Zapad-2013 di mana setahun setelahnya Rusia menganeksasi Crimea.
Panglima Komando Ukraina Viktor Muzhenko dalam sebuah wawancara di sebuah pesawat militer dengan Reuters pada Kamis 28 September 2017 malam mengatakan bahwa Rusia menarik beberapa unit dari Belarusia dan telah berbohong tentang berapa banyak tentaranya berada di sana.
Komentarnya dapat meningkatkan ketegangan antara dua tetangga dan bertentangan dengan pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan Belarusia, yang mengatakan bahwa kereta terakhir tentara Rusia dan peralatan telah meninggalkan Belarusia pada hari Kamis. Kementerian pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Hubungan antara Kiev dan Moskow dalam titik buruk setelah aneksasi Rusia di semenanjung Krimea pada tahun 2014 dan pecahnya pemberontakan separatis di Ukraina timur yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang.
Ukraina melihat dirinya dalam situasi berperang dengan Rusia dan telah menuduh Moskow mengirim pasukan dan perangkat keras untuk berperang di wilayah Donbass. Moskow selalu membantah tudingan tersebut.
Latihan perang Zapad, yang digelar oleh tentara Rusia dan Belarusia di wilayah kedua negara pada bulan September, merupakan sumber kekhawatiran baru bagi negara-negara tetangga Ukraina dan NATO di sayap timur Eropa.
Rusia mengatakan bahwa latihan tersebut adalah untuk melatih skenario defensif, bahwa skala latihan sesuai dengan peraturan internasional. Rusia juga membantah bahwa latihan besar ini sebagai batu loncatan untuk menyerang Polandia, Lithuania atau Ukraina.
Tapi Muzhenko mengatakan latihan perang itu bersifat ofensif. Ukraina melakukan latihan sendiri di Ukraina utara sebagai tanggapan atas Zapad dan membangun pasukan di sana.
“Saya tidak akan mengatakan bahwa ketegangan berkurang, bisa dikatakan ketegangan meningkat atau makin meningkat,” katanya.
“Kami mendapat informasi bahwa mereka hanya menarik beberapa unit dari 12.500 tentara yang dikatakan, di mana 3.000 adalah orang Rusia, namun ada lebih banyak dari mereka di sana.”
Muzhenko mengatakan Rusia telah menarik unit udara dari Belarusia untuk membuat menunjukkan bahwa mereka telah pergi.
“Rusia menunjukkan, dan ini terutama demonstrasi, kembalinya unit penerbangan mereka berangkat dari lapangan terbang Belarusia ke lapangan terbang di Rusia. Tetapi kami mengerti bahwa 300-400 km untuk penerbangan adalah jarak yang dapat diatasi dalam waktu sangat singkat,” katanya.
Pria berusia 55 tahun, yang menjadi Kepala Staf Umum pada tahun 2014, mengatakan bahwa Ukraina masih kalah dalam hal kemampuan pertahanan udaranya dalam perang Donbass dan membutuhkan sistem pengintaian udara dan anti-rudal.
Kiev kembali berharap untuk dapat menerima senjata defensif mematikan dari Presiden Amerika Donald Trump. Muzhenko mengatakan pembicaraan telah selesai.
“Kami mengharapkan keputusan yang sesuai karena semua negosiasi telah selesai dan isu yang relevan telah disepakati – daftar dan jenis senjata – dan kami mengharapkan segera ada keputusan politik negara-negara mitra kami,” katanya.