Serangan Sonic Misterius Belum Berhenti, AS Tarik Personel Kedutaan dari Kuba
Kompleks Kedubes Amerika di Kuba

Serangan Sonic Misterius Belum Berhenti, AS Tarik Personel Kedutaan dari Kuba

Amerika Serikat untuk menarik lebih dari separuh personel diplomatiknya dari kedutaan di Havana setelah serangan sonic misterius terus melanda kompleks kedutaan mereka di Kuba.

“Pada tanggal 29 September, Departemen [Luar Negeri] memerintahkan penarikan personel non-darurat yang ditugaskan ke kedutaan amerika di Havana serta semua anggota keluarga,” kata pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kepada wartawan Jumat 29 September 2017.

“Sampai pemerintah Kuba masih menjamin keamanan personel pemerintah AS di Kuba, kedutaan kita akan dikurangi hanya menjadi petugas darurat.”

Amerika Serikat tidak menghilangkan kemungkinan negara ketiga terlibat dalam serangan sonic terhadap diplomat Amerika di Kuba.

“Kami belum mengesampingkan kemungkinan negara ketiga sebagai bagian dari penyelidikan, namun investigasi terus berlanjut,” kata pejabat tersebut.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa penyidik Amerika AS tidak mengetahui metode, cara atau bagaimana serangan sonic dilakukan.

Laporan terakhir serangan tersebut diterima pada bulan Agustus. Sementara itu, Departemen Luar Negeri belum mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut telah benar-benar berhenti.

Pemerintah Kuba bekerja sama dengan Amerika Serikat masih terus menyelidiki kejadian tersebut. Amerika Serikat juga menangguhkan penerbitan visa di Kuba. “Operasi visa rutin ditangguhkan tanpa batas waktu,” kata pejabat tersebut.

Sebelumnya media Amerika melaporkan bahwa Washington berencana untuk menarik sebagian besar diplomatnya dari ibu kota Kuba Havana setelah pekerja kedutaan mengalami gangguan otak akibat senjata sonic.

Pada bulan Agustus, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert mengatakan bahwa personil diplomatik yang bekerja di kedutaan Amerika di Kuba mengalami gangguan kesehatan.

Insiden tersebut, yang diduga disebabkan oleh senjata sonic, telah mempengaruhi setidaknya 21 diplomat, beberapa di antaranya menderita gangguan pendengaran permanen dan mungkin cedera otak.

Pada tanggal 14 September, senator Amerika mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, mendesak Departemen Luar Negeri untuk menutup kedutaan di Havana dan mengusir semua diplomat Kuba dari Amerika Serikat, karena pihak berwenang Kuba gagal menjamin keamanan diplomat mereka.

Pekan lalu, Tillerson mengatakan kepada CBS bahwa pemerintah Amerika sedang mempertimbangkan untuk menutup kedutaan besarnya di Kuba. Pada  Kamis, sebuah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez dan Tillerson diadakan di Washington. Perundingan antara kedua diplomat tersebut difokuskan untuk memastikan keamanan staf diplomatik Amerika.

Baca juga:

AS Pernah Gunakan Guns N ‘Roses untuk Memburu Diktator Panama