More

    Air Force One Baru Takkan Mampu Mengisi Bahan Bakar di Udara

    on

    |

    views

    and

    comments

    Air Force One bukan sekadar pesawat yang membawa Presiden Amerika Serikat terbang. Tetapi ini adalah Gedung Putih terbang yang akan menjadi pusat operasional termasuk dalam kondisi genting.

    Pesawat harus mampu untuk tinggal di langit dalam waktu lama ketika dalam kasus negara dalam ancaman besar. Hal ini hanya bisa dilakukan ketika Air Force One memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara.

    Anehnya, kemampuan itu justru akan dihilangkan pada Air Force One baru yang sedang dibangun. Lebih aneh lagi, bukan Angkatan Udara Amerika yang menghendaki hal itu, tetapi Gedung Putih.

    Hal itu terungkap dalam sidang Komite Pertahanan Senat Amerika Serikat yang menghadirkan Kepala Staf Gabungan Amerika, Jenderal Joseph Dunford. Jenderal paling berkuasa di Pentagon tersebut mengatakan Gedung Putih yang memutuskan untuk menghapus kemampuan pengisian bahan bakar udara.

    Senator dari Partai Republik Tom Cotton dari Arkansas meminta jawaban Dunford kenapa ada keputusan untuk menghilangkan kemapuan penting itu pada Boeing 747 baru yang akan berfungsi sebagai transportasi utama presiden di masa depan.

    “Anehnya bagi saya, Angkatan Udara baru saja mengumumkan bahwa versi berikutnya dari Air Force One tidak akan memiliki kemampuan pengisian bahan bakar dalam penerbangan,” kata Cotton sebagaimana dilansir Military.com Rabu 27 September 2017.

    “Apa yang Anda lakukan dengan itu?” lanjutnya

    Dunford menjawab: “Senator, saya pikir itu adalah keputusan yang tidak dibuat oleh Angkatan Udara, tetapi dibuat oleh Gedung Putih. Dan menurut saya itu berkaitan dengan kendala fiskal dalam program ini. faktor pembatas, dan kita harus merencanakannya dengan tepat. ”

    “Kurasa kita perlu meninjau kembali keputusan di Capitol Hill,” jawab Cotton.

    Pemerintah Trump  bersikeras untuk menekan biaya pengembangan Air Force One baru sejak Trump men-tweet bahwa program tersebut “tidak terkendali” dan mengancam untuk “membatalkan pesanan” pada tanggal 6 Desember 2016.

    Banyak tindakan penghematan biaya telah diambil sejak itu, termasuk penggunaan dua pesawat Boeing 747 yang akan digunakan bukan pesawat baru, tetapi pesawat yang tadinya akan dijual ke maskapai Rusia tetapi gagal karena perusahaan itu bangkrut. Pesawat tersebut telah disimpan di kuburan pesawat.

    Sebagai bagian dari upaya untuk memotong biaya sebesar US$ 1 miliar, kemampuan pengisian bahan bakar di udara juga dipotong. Pendukung potongan tersebut berpendapat bahwa pengisian bahan bakar udara tidak diperlukan mengingat selama ini tidak pernah kemampuan itu digunakan. Bahkan George W. Bush yang berkeliaran di Teluk Meksiko dengan Air Force One selama delapan jam setelah serangan 9/11 pengisian bahan bakar di udara tidak dilakukan.

    Sementara pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa kemampuan untuk menggunakan bahan bakar dan terbang dalam jangka waktu yang lama, bahkan berhari-hari, sangat penting untuk memastikan pemerintah dapat terus beroperasi dalam krisis, termasuk perang nuklir.

    Baca juga:

    Mekanik Boeing Ceroboh, Air Force One Rusak Senilai Rp53 Miliar

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this