Untuk kali pertama seorang perempuan berhasil lolos mengikuti kursus perwira infanteri Korps Marinir Amerika Serikat yang dikenal sangat keras dan melelahkan. Puluhan pria gagal mengikuti ujian tersebut.
Tes fisik dan mental meliputi membawa muatan sampai dengan 152 pound (69 kg) dibawa berenang, melalui rintangan, navigasi darat dan perakitan senjata. Biasanya seperempat Marinir yang mengambil bagian dalam pelatihan ini akan gagal.
Di bawah mantan Presiden Barack Obama, militer Amerika membuka semua posisi untuk wanita, termasuk peran tempur, untuk pertama kalinya pada tahun 2016.
Letnan perempuan, yang ingin menyimpan identitas pribadinya, adalah salah satu dari 88 Marinir yang lolos. Pelatihan yang dimulai pada Juli lalu terebut diikuti 131 orang dan pelatihan berlangsung selama 13 minggu – di Quantico, Virginia.
“Bangga dengan petugas ini dan rekan-rekannya sesama pemimpin,” tulis komandan Korps Marinir Jenderal Robert Neller dalam akun Twitter-nya sambil mengunggah foto foto wanita tersebut saat pelatihan Senin 24 September 2017.
https://www.youtube.com/watch?v=0dUMjuM64Xc
Korps Marinir mengatakan latihan 13 minggu yang melelahkan ini untuk mendidik perwira infanteri dan intelijen yang baru. Mereka dilatih dalam hal kepemimpinan, keterampilan infantri, dan karakter yang dibutuhkan untuk melayani sebagai komandan peleton infanteri”.
Tugas selanjutnya dari Letnan perempuan ini akan berada di Divisi Marinir 1 di Camp Pendleton di California. Sebagai perwira dia akan memimpin peleton yang biasanya berisikan 40 Marinir.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika sekitar 15 persen dari lebih dari 1,3 juta tentara aktif Amerika adalah perempuan.
Baca juga: