Amerika berjanji untuk menempatkan aset militer “strategis” di dekat semenanjung Korea saat ketegangan meningkat dengan Korea Utara. Chung Eui-yong, Kepala Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa penyebaran perangkat keras AS dapat dimulai pada awal tahun ini.
“Amerika telah berjanji untuk memperluas penggelaran aset strategisnya di dekat semenanjung Korea,” kata Chung kepada para pemimpin partai Korea Selatan sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap Rabu 27 September 2017.
“[Penyebaran] akan dimulai sejak akhir tahun ini, dan ini akan membantu kita memperluas kemampuan pertahanan kita,” tambah Chung.
Chung tidak spesifik menyebut tentang jenis perangkat keras militer yang mungkin dikirim Amerika. Dalam debat pertahanan Korea Selatan, “aset strategis” Amerika dapat merujuk pada kunjungan kapal induk, kapal selam bertenaga nuklir, bom berat, dan bahkan jet tempur stealth serta sistem pertahanan rudal.
Pembicaraan mengenai penumpukan militer di sekitar semenanjung Korea terjadi setelah meningkatnya eskalasi dalam perang kata-kata antara Donald Trump dan Kim Jong-un pekan lalu, yang berpuncak pada klaim Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong-ho yang mengatakan Trump telah “mengumumkan perang” dan pihaknya berhak melakukan penanggulangan termasuk menembak pesawat Amerika meski terbang di wilayah internasional.
Dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara dilaporkan memperkuat pertahanan di pesisir timurnya dengan memindahkan pesawat, bahan bakar dan perlengkapan militer lainnya.
Adam Mount, seorang peneliti senior di Center for American Progress, mengatakan pengiriman senjata strategis ini kemungkinan adalah senjata platform besar atau mungkin istilah untuk menghaluskan bahwa yang dikirim adalah senjata nuklir.
“Ada beberapa di Korea Selatan yang terus menganggap senjata nuklir sebagai sinyal jaminan aliansi yang paling penting, dan karena Amerika tidak akan menggunakan kekuatan nuklir , mereka telah menciptakan eufemisme ‘aset strategis’, yang biasanya berarti platform konvensional yang besar,” katanya sebagaimana dikutip The Guardian.
Sementara Kingston Reif, Diurektur Kebijakan Pelucutan Senjata dan ancaman pengurangan di Arms Control Association, mengatakan pengiriman senjata strategis Amerika ke Korea tidak akan bisa menghentikan Pyongyang.
“Tampilan tambahan ‘aset strategis’ di wilayah tersebut, meski meyakinkan kepada sekutu dan sesuatu yang disepakati tahun lalu, tidak mungkin meyakinkan Korea Utara untuk mengubah sikap dan justru meningkatkan ketegangan saat ini, terutama bersamaan dengan retorika dan ancaman Trump. “