Otoritas Polandia menyelidiki pencurian peralatan militer Amerika dari sebuah kontainer kargo yang berhenti di sebuah stasiun kereta api Polandia.
Kontainer berisi peralatan senilai US$ 55.000 atau hampir Rp750 juta, termasuk kacamata malam dan teropong. Untungnya senjata api atau amunisi tidak termasuk yang dicuri.
Namun ketika hal itu ditantanyakan ke Angkatan Darat Amerika Serikat, mereka meminta agar hal itu ditanyakan kepada Angkatan Udara sebagai pemilik barang. Sementara USAF sendiri menolak memberikan rinciannya.
“Ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung dan saat ini, saya tidak bisa berkomentar lebih jauh,” Master Sgt. Alex Griffin, juru bicara Angkatan Udara Amerika di Erpa dalam sebuah pernyataan.
Peristiwa itu terjadi pada 15 Septmber 2017 lalu ketika peralatan militer Amerika diangkut dengan kereta menuju polandia. Kontainer tidak mengangkut senjata, amunisi atau bahan peledak, namun berisi peralatan militer khusus yang canggih. Insiden terjadi hanya satu hari setelah pasukan Amerika dan peralatan militer tiba di kota Gdansk, Polandia, untuk penempatan di Eropa timur.
Kendaraan yang tiba di Polandia termasuk tank 87 M1 Abrams, 103 Bradley Fighting Vehicles, 18 Paladin yang memiliki self-propelled Howitzer, bersama dengan truk dan peralatan lainnya.
Mereka dikirim ke Polandia sebagai bagian dari Operasi Resolve Atlantik yang diluncurkan untuk meningkatkan kehadiran militer NATO di Lithuania, Latvia, Estonia dan Polandia menyusul ketegangan yang terus meningkat dengan Rusia.