Turki masih harus bersabar untuk bisa memiliki sistem pertahanan udara S-400. Rusia memperkirakan senjata canggih itu baru akan bisa mulai dikirim dalam dua tahun setelah kesepakatan.
“Saya menahan diri untuk tidak memberikan tanggal yang konkret karena perundingan sedang berlangsung, namun saya dapat mengatakan bahwa persediaan S-400 akan dimulai paling tidak dalam dua tahun,” kata Wakil Menteri Pertahanan Turki untuk Industri Pertahanan Ismail Demir mengatakan di televisi Haber Senin 25 September 2017.
Pada 12 September, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara telah menandatangani kesepakatan dengan Moskow untuk membeli sistem S-400 dan telah melakukan pembayaran uang muka. Asisten Presiden Rusia untuk masalah kerjasama teknis militer, Vladimir Kozhin, mengatakan kepada TASS bahwa kontrak telah ditandatangani dan akan segera dilaksanakan.
Menurut laporan media, Erdogan diperkirakan akan mengangkat topik pasokan S-400 pada sebuah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ankara pada 28 September 2017.
S-400 Triumf yang oleh NATO disebut sebagai SA-21 Growler adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh terbaru yang mulai beroperasi pada tahun 2007. Sistem ini dirancang untuk menghancurkan rudal pesawat, rudal jalajah dan balistik, termasuk rudal jarak menengah, dan target permukaan.
S-400 dapat menyerang target pada jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer. Wakil Komandan Angkatan Udara Rusia Angkatan Udara Viktor Gumenny mengatakan pada April lalu bahwa S-400 yang mampu menghancurkan target di dekat ruang angkasa ini sudah mulai masuk tugas.
Baca juga:
Jika Benar Turki Beli S-400, Itu akan Jadi Gempa Tektonik di Pasar Senjata