Angkatan Laut Amerika Serikat mengumumkan akan mengirimkan kapal induk mereka USS Ronald Reagan ke Semenanjung Korea.
Pengiriman kapal dan kelompok tempurnya dari basis mereka di Jepang tersebut tentu saja sebagai bagian dari penumpukan militer Amerika di wilayah tersebut di tengah ketegangan yang sepertinya tidak berujung.
Kelompok tempur USS Ronald Reagan yang terdiri dari empat kapal destroyer dan dua kapal selam akan berpartisipasi dalam latihan bersama dengan kapal perang Korea Selatan pada akhir Oktober.
Seperti biasa Pentagon mengklaim bahwa latihan telah direncanakan sejak lama, dan bukan merupakan respons terhadap ketegangan saat ini dengan Pyongyang. Hal yang kerap dikatakan oleh negara manapun.
Pada Jumat 22 September 2017 USS Reagan dengan bobot 100.000 ton melakukan latihan dengan kapal perang Jepang di sebelah selatan Semenanjung Korea sebagai tanggapan atas uji coba rudal balistik Korea Utara pada bulan Agustus dan September.
Kemudian pada hari Sabtu, sepasang pembom strategis B-1B Lancer terbang sangat dekat dengan perbatasan Korea Utara. Korea Utara tidak memberi respons pada saat pesawat terbang hingga intelijen Korea Selatan memperkirakan Pyongyang tidak tahu atau tidak bisa mendeteksi kedatangan pembom tersebut.
Media Jepang Chosun Ilbo melaporkan bahwa Pentagon sedang mempertimbangkan tindakan militer mereka yang paling besar yakni mengirimkan kelompok tempur kapal induk ke Jalur Batas Utara, sebuah demarkasi maritim yang disengketakan di Laut Kuning.
Hal ini memungkinkan armada Amerika untuk berlayar ke pantai barat Korea Utara dan berpotensi mengancam Pyongyang itu sendiri.
Amerika dan Korea Selatan kerap melakukan latihan bersama, yang oleh Korea Utara sebagai tindakan provokatif dan skenario untuk menyerang mereka. Tanggapan yang kerap dikeluarkan oleh Pyongyang adalah menembakkan rudal ketika latihan militer gabungan semacam itu dilakukan di halaman rumah mereka.
