Iran mengklaim telah sukses melakukan uji rudal balistik jarak menengah pada Jumat 22 September 2017, tetapi Amerika tidak mempercayainya.
Pejabat intelijen Amerika mengatakan tidak ada indikasi Iran meluncurkan rudal balistik jarak menengah pada hari itu.
Sebagaimana dilaporkan Fox News, rekaman video dari rudal yang dirilis Iran adalah video lama dan telah berumur lebih dari tujuh bulan. Periode yang sama di mana Iran melakukan peluncuran rudal yang gagal karena meledak sebelum waktunya.
Iran sendiri tidak menyebutkan lokasi atau tanggal peluncuran dalam video yang dirilis tersebut. “Anda melihat gambar dari uji coba rudal balistik Khorramshahr dengan jarak tembak sejauh 2.000 km, rudal terbaru negara kita,” demikain kata media pemerintah Iran pada hari Sabtu ketika rekaman peluncuran rudal itu ditayangkan.
Negara tersebut dilaporkan menguji rudal balistik jarak jauh Khorramshahr, sebuah rudal yang dilaporkan memiliki kesamaan dengan Hwasong-10 milik Korea Utara yang meledak setelah menempuh jarak 600 mil.
“Saya bingung mengapa orang-orang Iran harus berbohong tentang jangkauan,” kata seorang pejabat intelijen Amerika kepada Fox News. “Saya pikir mereka tidak ingin mengusir orang Eropa.”
Presiden Donald Trump mengecam aktivitas rudal Iran di Twitter, yang terjadi beberapa hari setelah dia mengkritik kesepakatan nuklir Iran.
“Iran baru saja menguji menembakkan rudal balistik yang mampu menjangkau Israel. Mereka juga bekerja sama dengan Korea Utara, ” tweeted Trump pada Sabtu. “Tidak banyak kesepakatan yang kita miliki!”