Amerika Serikat terus menguji kekuatan militer mereka di Korea Selatan di tengah ketegangan yang terus tinggi di wilayah tersebut. Kali ini mereka menguji bagaimana kecepatan mereka dalam mengerahkan dan menembakkan sistem artileri mereka.
Sebuah unit artileri Continental United States (CONUS) Amerika Serikat (CONUS) yang ditempatkan di Korea Selatan pada 21 September 2017 mendapat perintah mendadak untuk bergerak. Mereka diangkut dengan pesawat dari sebuah pangkalan ke sebuah titik sebelum kemudian menembakkan enam roketnya.
Hal ini dilakukan untuk menguji kesiapan dan kecepatan penggunaan sistem artileri presisi jarak jauh yang dikenal sebagai High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) dan awaknya ke mana saja di dunia dan menjalankan misi penembakan.
Latihan mendadak ini dilakukan di tengah ketegangan yang terus terjadi di Semenanjung Korea. Amerika Serikat ingin menguji bagaimana kecepatan mereka ketika secara tiba-tiba harus melakukan serangan ke Pyongyang.
HIMARS adalah peluncur roket ringan Amerika Serikat yang dipasang pada truk Medium Army Tactical Vehicle (MTV) standar.
HIMARS membawa enam roket atau satu rudal MGM-140 ATACMS dan dapat meluncurkan seluruh Multiple Launch Rocket System Family of Munitions (MFOM). Amunisi HIMARS dapat disejajarkan dengan MLRS M270A1, namun hanya mampu membawa satu tabung dan bukan dua untuk standar varian M270A1 dan A2.
HIMARS bisa diangkut dengan pesawat C-130. Sasis diproduksi oleh BAE Systems Mobility & Protection Systems. Sistem peluncuran roket diproduksi oleh Lockheed Martin Missiles & Fire Control.